Proyek percontohan yang kontroversial sedang dilaksanakan di beberapa sekolah di kota Kupang, Indonesia. Siswa SMA diwajibkan berada di kelas sejak pukul 5.30 pagi, dengan tujuan untuk menanamkan kedisiplinan lebih dalam diri mereka. Orang tua khawatir dan marah karena anak-anak mereka pulang dari sekolah kelelahan. Pakar pendidikan dan politisi juga mempertanyakan langkah ini.
sumber: Penjaga, Prancis 24
Menjelang subuh, remaja Indonesia berkeliaran di jalan-jalan Kupang, ibu kota provinsi Nusa Tenggara Timur di timur negara itu. Eksperimen telah dilakukan di sepuluh sekolah menengah di sana sejak Februari, di mana siswa tahun terakhir harus berada di sekolah pada pukul 5.30 pagi, bukan 7-8 pagi, seperti biasanya. Tidak jelas apakah waktu akhir telah disediakan. Kelas biasanya berakhir sekitar pukul 15.30.
Gubernur Victor Lescaudat memperkenalkan langkah tersebut untuk meningkatkan disiplin pemuda, tetapi para kritikus khawatir hal itu tidak tepat sasaran. Menurut orang tua, mereka sekarang pulang ke rumah kelelahan.
“risiko serius bagi kesehatan mereka”
“Ini sangat sulit,” kata Rambo Atta kepada AFP. Dia mengkhawatirkan putrinya yang berusia 16 tahun, Eureka, yang kini harus bangun jam 4 pagi untuk berangkat ke sekolah tepat waktu. “Mereka sekarang harus meninggalkan rumah dalam kegelapan total. Saya tidak bisa menerima ini. Keamanan mereka tidak terjamin saat gelap dan sepi.” Dan ini bukan satu-satunya perhatian sang ibu: “Setiap kali dia pulang, dia benar-benar kelelahan dan langsung tertidur.”
Menurut Marcel Robot, seorang pakar pendidikan di Universitas Noosa Sendana, proyek tersebut tidak akan meningkatkan kualitas pendidikan, melainkan akan berdampak negatif pada kaum muda dalam jangka panjang. “Mereka hanya tidur beberapa jam dan ini menimbulkan risiko serius bagi kesehatan mereka. Ini juga akan membuat mereka stres dan mereka akan mengekspresikannya dengan perilaku memberontak.”
Menurut media Indonesia, Ombudsman RI meminta pemerintah pusat turun tangan. Organisasi lain yang bertugas melindungi anak-anak dan sejumlah politisi lokal juga menyerukan peninjauan kembali atas “kebijakan tak berdasar”. Namun, pemerintah daerah bersikap tegas dan bahkan telah memperluas langkah tersebut kepada pejabat di dinas pendidikan setempat.
“Baconaholic. Penjelajah yang sangat rendah hati. Penginjil bir. Pengacara alkohol. Penggemar TV. Web nerd. Zombie geek. Pencipta. Pembaca umum.”
More Stories
Jadwal dan tempat menonton di TV
Kampanye 'Bebaskan Papua Barat' beralih ke media sosial untuk mendapatkan dukungan internasional. · Suara Global dalam bahasa Belanda
Dolph Janssen dan pacarnya Jetski Kramer di X Under Fire untuk Liburan di Indonesia (Lihat Berita)