Ditulis oleh Stephen J. Bos.
WORTHY NEWS / DE COUTUREKRANT – 6 APRIL 2023 – JAKARTA – Badan sepak bola dunia, FIFA, mengumumkan pencabutan hak Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 karena negara mayoritas Muslim itu menentang keikutsertaan Israel. “FIFA telah memutuskan, karena keadaan saat ini, untuk mengecualikan Indonesia dari tuan rumah Piala Dunia 2023,” bunyi pernyataan itu.
FIFA menambahkan pada hari Jumat bahwa sanksi yang tidak ditentukan masih di atas meja, dan pembatalan itu membuat marah penggemar sepak bola yang berharap turnamen Mei-Juni akan melihat negara terpadat keempat di dunia itu sebagai salah satu acara olahraga terbesar di dunia. Dengan 24 tim bermain di enam lokasi – empat di Jawa, satu di Sumatera dan satu di Bali – ini dipandang sebagai kesempatan untuk menunjukkan kepada dunia bahwa ‘sepak bola’ Indonesia, sebagaimana sepak bola juga dikenal, bukan tentang bencana stadion atau korupsi. .
Pendukung acara ini berharap dapat menonjolkan perbedaan budaya, warna dan agama di Indonesia. Namun, penguasa pulau Bali yang mayoritas beragama Hindu itu menolak menerima tim Israel. Gubernur Wayan Koster mendesak Kementerian Pemuda dan Olahraga untuk “menerapkan kebijakan mencegah tim Israel berpartisipasi dalam pertandingan Bali,” lapor media, mengutip pesan dari Koster.
Gubernur Provinsi Jawa Tengah, Jangar Pranow, juga menolak menjadi tuan rumah tim nasional Israel, dengan alasan ingin “menunjukkan komitmen terhadap upaya kemerdekaan Palestina.” Ia menambahkan, dukungan terhadap kemerdekaan Palestina didasarkan pada pembukaan UUD 1945.
Pranow ingat bahwa ia menulis pada masa pemerintahan Presiden pertama Indonesia Sukarno: “Kemerdekaan adalah hak semua bangsa yang tidak dapat dicabut, sehingga kolonialisme harus dihapuskan di dunia ini karena tidak sejalan dengan kemanusiaan dan keadilan.”
Namun Presiden Indonesia Joko Widodo mengatakan Indonesia telah setuju untuk menjadi tuan rumah sebelum dia tahu Israel akan bermain.
Jokowi, sapaan akrab presiden, menekankan dukungan Indonesia terhadap Palestina dan solusi dua negara. “Dengan ini saya jamin partisipasi Israel tidak ada kaitannya dengan konsistensi kebijakan luar negeri kita terhadap Palestina. Karena dukungan kita terhadap Palestina selalu kuat dan tegas,” katanya dalam sambutan yang disiarkan televisi.
Tapi itu tidak mengubah pendapat politisi Muslim yang berpengaruh dan pendukung mereka.
Indonesia dan Israel tidak memiliki hubungan diplomatik resmi, dan umat Kristiani Indonesia yang mencoba mengunjungi negara Yahudi itu mengatakan kepada Worthy News & News Partner De Couturekrant bahwa mereka menyesalkan kesulitan yang ditimbulkannya.
Seorang wanita Kristen yang mengorganisir gereja rumah menanggapi dalam sebuah wawancara dengan Worthy News & News Partner De Couturekrant.
Namun, pengunjuk rasa baru-baru ini mengadakan aksi unjuk rasa, termasuk di ibu kota, Jakarta, untuk menuntut agar Israel tidak berpartisipasi dalam acara 24 tim, yang akan berlangsung dari 20 Mei hingga 11 Juni.
Penduduk Indonesia mayoritas beragama Islam dan sebagian besar mempraktikkan Islam versi moderat, meskipun dalam beberapa tahun terakhir terjadi peningkatan konservatisme agama dalam politik.
Banyak gereja dan individu Kristen juga menghadapi serangan dari ekstremis Muslim.
Aneh … Pertarungan keyakinan ekstremis menghalangi Situasi olahraga Pertandingan sepak bola di Indonesia Raya …
“Penggemar TV Wannabe. Pelopor media sosial. Zombieaholic. Pelajar ekstrem. Ahli Twitter. Nerd perjalanan yang tak tersembuhkan.”
More Stories
Reaksi beragam terhadap laporan dekolonisasi di Indonesia
Bagaimana Wiljan Bloem menjadi pemain bintang di Indonesia
7 liburan kebugaran untuk diimpikan