BALICITIZEN

Ikuti perkembangan terkini Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta PosPapusa, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta terbaru.

Kepribadian LGBTQ+ Meksiko ditemukan tewas setelah diancam

Kepribadian LGBTQ+ Meksiko ditemukan tewas setelah diancam

Kantor Jaksa Penuntut Umum Aguascalientes mengonfirmasi bahwa Jesús Osiel Baena ditemukan tewas kemarin pagi di samping orang lain, yang diidentifikasi oleh media lokal dan kelompok hak asasi LGBTQ+ sebagai kaki tangan mereka. Hal ini diumumkan oleh kantor berita Associated Press.

Ditusuk dengan pisau

Jaksa Jesús Figueroa Ortega mengatakan pada konferensi pers bahwa para korban menunjukkan luka-luka yang tampaknya disebabkan oleh pisau atau benda tajam lainnya.

Menteri Keamanan Meksiko Rosa Aisela Rodriguez menambahkan pihak berwenang sedang menyelidiki kematian tersebut dan masih belum jelas apakah itu “pembunuhan atau kecelakaan.”

Osiel Baena adalah orang non-biner pertama di Meksiko yang memegang jabatan peradilan. Osiel Baena bekerja di pengadilan pemilihan Aguascalientes, negara bagian tempat dia tinggal sejak 2012.

Posisi yudisial

Baena membuat sejarah pada Oktober 2022 ketika dia ditunjuk sebagai hakim Pengadilan Pemilihan Negara Bagian Aguascalientes. Baena menjadi orang non-biner pertama di Amerika Latin yang memegang posisi yudisial.

Baena rutin memposting foto dan video dirinya mengenakan rok, sepatu hak tinggi, dan membawa kipas pelangi di lapangan. Di berbagai platform media sosial, Baena menyerukan penerimaan terhadap orang-orang non-biner.

Mei lalu, Osiel Baena menjadi orang pertama yang menerima paspor dari Menteri Luar Negeri Meksiko tanpa menyebutkan jenis kelaminnya.

‘Terima itu’

“Saya adalah orang non-biner, dan saya tidak tertarik terlihat sebagai pria atau wanita. Ini adalah identitas. Ini milik saya, untuk saya, dan bukan milik orang lain,” tulis Baena di X pada bulan Juni. Dia. Dia”.

Alejandro Brito, direktur kelompok hak LGBTQ+ Letra S, mengatakan penampilan Baena di media sosial lah yang menjadikan mereka sasaran. Brito mendesak pihak berwenang untuk juga mempertimbangkan konteks ini dalam penyelidikan mereka.

READ  Seorang pria berusia 72 tahun ditangkap di New York karena membuat ancaman pembunuhan kepada Donald Trump di luar negeri