Tanpa dukungan senjata dari Barat, militer Ukraina kemungkinan besar akan runtuh. Lembaga think tank Amerika, ISW, menulis dalam laporan hariannya. Institute for War Studies menegaskan bahwa kebuntuan di garis depan saat ini tidak stabil, dan oleh karena itu dapat berubah ke segala arah karena keputusan yang diambil di Barat.
Menurut Institut Studi Perang, masih terlalu dini untuk mengatakan bahwa Putin tidak lagi mampu mencapai tujuannya di Ukraina. Awal pekan ini, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengklaim bahwa tujuan utama presiden Rusia, untuk menghancurkan negara Ukraina, telah gagal.
“Fakta bahwa operasi Rusia di Ukraina sejauh ini gagal mencapai tujuan akhir Putin tidak berarti bahwa hal ini tidak dapat diubah,” tulis Institute for the Study of War. “Hanya dukungan Barat yang berkelanjutan terhadap Ukraina yang dapat memastikan bahwa tujuan Putin tetap sulit dicapai.”
Penentangan terhadap dukungan senjata baru untuk Ukraina semakin meningkat baik di Amerika Serikat maupun di Uni Eropa. Kini paket senjata terakhir yang dijanjikan telah diblokir, di Amerika Serikat oleh Partai Republik di Kongres, dan di Uni Eropa oleh Hongaria.
Tanpa pasokan dari Barat, Ukraina akan terkena dampaknya, menurut situs berita Ukraina pers Eropa Stok rudal jarak jauh, pertahanan udara, artileri, serta amunisi anti-tank dan anti-pesawat pada akhirnya akan habis. Senjata-senjata ini sangat penting dalam serangan balik dan menangkis serangan tentara Rusia.
Tom Kieft
Baca juga: Bantuan Militer AS Terbaru ke Ukraina Saat ini sudah mengalami kekurangan peluru artileri
More Stories
Foto yang digunakan influencer Belanda untuk menyebarkan propaganda pro-Trump
Ukraina mungkin mengerahkan pesawat F-16 Belanda di Rusia
Anak-anak Jerman meninggal setelah sebuah lubang runtuh di bukit pasir di Denmark