Publicis Health telah mencapai penyelesaian $350 juta (€322 juta) dengan seluruh negara bagian AS. Perusahaan periklanan tersebut dikatakan telah mempromosikan obat penghilang rasa sakit yang membuat ketagihan selama bertahun-tahun, sehingga berperan dalam krisis opioid di Amerika Serikat.
Misalnya, Publicis berkolaborasi dengan perusahaan farmasi Amerika Purdue pada tahun 2010 hingga 2019. Perusahaan ini memproduksi obat pereda nyeri OxyContin dengan oxycodone. Zat aktif ini menunjukkan kemiripan dengan heroin.
Perusahaan farmasi tersebut dituduh mempromosikan obat penghilang rasa sakit melalui praktik pemasaran yang agresif dan menyembunyikan risiko yang terkait dengan kecanduan dan overdosis.
Publicis membantu Purdue mengembangkan strategi pemasaran untuk meyakinkan dokter agar meresepkan OxyContin, menurut jaksa agung New York. Ini harus dilakukan dalam dosis yang lebih tinggi dan jangka waktu yang lebih lama.
Menurut jaksa, strategi ini menyebabkan obat penghilang rasa sakit lebih sering diresepkan. Hal ini menyebabkan lebih banyak pecandu dan kematian akibat overdosis. Selama 20 tahun terakhir, krisis opioid ini dikatakan telah merenggut lebih dari 500.000 nyawa.
Ada beberapa kasus yang menunggu keputusan di Amerika Serikat terhadap perusahaan farmasi, apotek, dan distributor obat. Perusahaan-perusahaan tersebut dituduh meremehkan risiko kecanduan obat penghilang rasa sakit. Mereka juga dikatakan tidak memantau keselamatan pasien secara memadai.
Om een vraag te kunnen stellen dien je in te loggen. Log in of maak binnen 1 minuut jouw gratis account aan.
-
Oorspronkelijke bewoners VS krijgen miljoenen van farmareuzen in opiatencrisis
More Stories
Foto yang digunakan influencer Belanda untuk menyebarkan propaganda pro-Trump
Ukraina mungkin mengerahkan pesawat F-16 Belanda di Rusia
Anak-anak Jerman meninggal setelah sebuah lubang runtuh di bukit pasir di Denmark