Para ilmuwan akhirnya menemukan bukti kuat yang dapat menentukan usia medan magnet bumi secara akurat. Tidak hanya itu; Bukti yang sama menunjukkan betapa kuatnya medan tersebut pada saat itu.
Hal ini tentu tidak mudah, namun hasilnya mengesankan: bukti akhirnya ditemukan yang dapat digunakan untuk menentukan umur medan magnet. Hal ini terlihat dari penelitian terbaru yang dilakukan oleh ilmuwan asal Inggris. Untuk penelitian ini mereka melakukan perjalanan ke Sabuk suprakortikal Isoa Di barat daya Greenland. itu Sabuk suprakortikal Isoa Itu juga disebut Sabuk batu hijau Esso Berdasarkan penelitian sebelumnya, formasi ini telah ditetapkan sebagai salah satu formasi batuan tertua di dunia: berusia sekitar 3,7 miliar tahun. Peneliti utama Claire Nicholls berkontribusi dalam penelitian ini. “Sangat sulit mendapatkan informasi yang dapat diandalkan dari batuan yang sangat tua,” katanya. Sangat mengesankan melihat sinyal magnetik pertama selama analisis di laboratorium sesudahnya. Pada akhirnya, kami mencoba mempelajari lebih lanjut tentang periode ketika kehidupan pertama kali muncul di Bumi, dan apa peran medan magnet dalam hal tersebut. Penemuan ini merupakan langkah maju yang penting dalam proses ini. Penelitian tersebut telah dipublikasikan di jurnal Jurnal Penelitian Geofisika Bumi Padat.
Magnet kecil
Untuk penelitiannya, para ilmuwan meneliti batu-batu dari Greenland. Batu-batu ini mengandung banyak lapisan partikel besi yang terlihat jelas. Molekul besi ini mengandung informasi yang sangat berharga: Ketika molekul besi menjadi sangat hangat, mereka mulai berperilaku seperti magnet kecil, sering kali meniru kekuatan dan arah medan magnet. Dan inilah inti masalahnya: dengan membaca informasi ini di laboratorium, keadaan medan magnet pada saat terjadinya dapat diketahui. Sabuk suprakortikal Isoa dibentuk; Atau 3,7 miliar tahun yang lalu. Hasil ini menunjukkan kekuatan medan magnet sekitar 15 mikrotesla. Menurut para ilmuwan, hal ini sebanding dengan kekuatan medan magnet saat ini, yakni sekitar 30 mikrotesla.
Angin matahari
Hasil penelitian penting karena beberapa alasan. Pertama, hasil yang mengejutkan karena menunjukkan bahwa medan magnet jauh lebih tua dari perkiraan sebelumnya. Anehnya, kekuatan medan magnet 3,7 miliar tahun lalu sama persis dengan kekuatan medan magnet saat ini.
keterangan lebih lanjut
Ini bukan pertama kalinya para ilmuwan mencoba menentukan usia medan magnet bumi dan kekuatan medan magnet bumi di masa lalu. Namun penelitian sebelumnya sebagian besar menggunakan sampel batuan dan kristal lepas untuk mempelajari lebih lanjut tentang usia medan magnet. Dalam penelitian ini, para ilmuwan menggunakan sampel dari formasi batuan yang lebih besar, sehingga hasilnya lebih dapat diandalkan.
Namun, ada banyak alasan lain mengapa temuan ini penting bagi sains. Seperti yang dikemukakan Nichols sebelumnya, para peneliti berharap pada akhirnya dapat mempelajari lebih lanjut tentang kekuatan medan magnet dan peran tepatnya selama bertahun-tahun. Penelitian baru dapat membantu dalam hal ini. Misalnya, para ilmuwan menunjukkan bahwa medan magnet telah lama melindungi kita dari bahaya eksternal, seperti radiasi kosmik dan partikel bermuatan Matahari – yang juga dikenal sebagai 'angin matahari'. Namun, para ilmuwan memperkirakan pengaruh angin matahari terhadap Bumi jauh lebih kuat dibandingkan saat ini. Hal ini secara tentatif menunjukkan bahwa medan magnet bumi – yang kuatnya 3,7 miliar tahun yang lalu seperti sekarang – secara bertahap mulai memberikan perlindungan lebih bagi permukaan bumi. Hal ini akan memberikan kesempatan bagi hewan pertama untuk meninggalkan lautan – yang sebelumnya mereka butuhkan untuk perlindungan dari partikel bermuatan matahari – dan hidup di darat.
Dinamo
Terakhir, ada satu alasan penting terakhir yang perlu disebutkan; Medan magnet dapat mengajarkan kita lebih banyak tentang asal usul bumi. Medan magnet tersebut tercipta akibat efek dinamo akibat pergerakan partikel besi di inti luar bumi yang cair, yang pada akhirnya menghasilkan listrik. Agar efek ini tetap berlangsung, diperlukan inti dalam yang padat, tempat partikel besi cair terus bergerak karena gaya apung. Namun, di masa lalu – ketika Bumi baru terbentuk – belum memiliki inti dalam yang padat, sehingga membuat para ilmuwan bertanya-tanya selama beberapa waktu apakah Bumi benar-benar memiliki medan magnet. Menurut para ilmuwan yang melakukan penelitian baru ini, hasil penelitian mereka menunjukkan bahwa memang demikian adanya: mereka juga menduga bahwa mekanisme di balik penciptaan medan magnet bumi pada tahun-tahun awal kehidupan bumi bekerja seefisien “dinamo”. Siapa yang bertanggung jawab atas hari ini?
More Stories
Membayar iklan di Facebook dari Indonesia menjadi lebih mudah: Pelajari cara melakukannya
Corsair meluncurkan monitor Xeneon 34 inci dengan panel QD OLED dengan resolusi 3440 x 1440 piksel – Komputer – Berita
Microsoft menyumbangkan Project Mono kepada komunitas Wine – IT – Berita