1. Perekonomian yang kuat
Perekonomian Indonesia kemungkinan besar akan tetap kebal terhadap dampak krisis global. Menurut Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD), perekonomian Indonesia tumbuh sebesar 6,4% per tahun antara tahun 2013 dan 2017. Ekspor diperkirakan akan meningkat sebesar 15 persen pada dekade ini. Hal ini menjadikan Indonesia sebagai negara dengan pertumbuhan ekonomi tercepat di antara negara-negara ASEAN. Perekonomian sebenarnya telah berkembang pesat dalam beberapa tahun terakhir.
Catatan: Investor asing, yang telah menyuntikkan banyak dana ke negara ini dalam beberapa tahun terakhir, telah melakukan penarikan dana dalam beberapa bulan terakhir. Bloomberg mencatat bulan lalu Inflasi yang merajalela dan melemahnya rupee yang dikenal sebagai mata uang nasional.
2. Demokrasi yang stabil
Selama beberapa dekade, Indonesia menderita akibat pemerintahan yang tidak stabil dan cenderung diktator. Namun, ini adalah masa lalu. seperti dia catatan perusahaan konsultan KPMG Bukan suatu kebetulan bahwa Indonesia kontemporer menjadi negara demokrasi yang stabil pada tahun ini.
3. Semakin banyaknya perusahaan multinasional
Pengusaha tidak harus menciptakan pasar di Indonesia sendirian. Mereka dapat bekerja sama dengan kepentingan Amerika, Eropa dan khususnya Jepang. Misalnya, Loreal, Unilever, Toyota Mitsubishi telah menginvestasikan miliaran dolar di negara tersebut.
4. Banyak sumber daya alam
Indonesia mempunyai banyak bahan baku dan mineral. Kaya akan minyak, gas, batu bara, tembaga, perak dan emas.
5. Jumlah penduduk terbesar keempat
Indonesia menempati urutan keempat dunia dalam hal jumlah penduduk, dengan jumlah penduduk 240 juta jiwa. Hanya Tiongkok, India, dan Amerika yang memiliki populasi lebih besar. Hal ini menjadi salah satu alasan mengapa negara tidak bergantung pada ekspor, karena pasar dalam negeri menyediakan basis yang cukup. Pada tahun 2050, diperkirakan terdapat 310 juta konsumen di Indonesia.
6. Penguatan infrastruktur
Pada awal bulan ini, para peneliti dari Forum Ekonomi Dunia memberi peringkat Indonesia peningkatan signifikan dalam peringkat daya saing global tahunan. Belanda turun dari posisi kelima ke posisi kedelapan di sana mawar indonesia Dan dari peringkat ke-50 ke peringkat ke-38, negara ini dikatakan mengalami peningkatan besar-besaran di bidang infrastruktur, yang juga sangat memerlukannya.
Garuda Indonesia, maskapai penerbangan terbesar di negara ini, Trek Komunitas bisnis Belanda terlibat dalam proyek bandara dan jaringan jalan raya. Menteri Perhubungan Bambang Susantanu dan pengusaha Belanda-Indonesia Peter Prancis Juntha Melangkah ke lorong ini pendahuluan.
7. Memperluas kelas menengah
Indonesia memiliki kelas menengah yang relatif besar dibandingkan dengan harimau Asia yang berkembang pesat. Jumlah orang kaya juga meningkat pesat: menurut studi yang dilakukan CLSA dan Julius Bank, jumlah jutawan saat ini tumbuh sebesar 25 persen setiap tahunnya. Semua ini menguntungkan penjualan barang-barang mewah secara massal, seperti yang terjadi di pusat perbelanjaan besar di Jakarta (lihat foto). Termasuk juga: Indonesia memiliki budaya di mana kemewahan dan gaya hidup benar-benar berkontribusi terhadap status dan citra penduduknya. Kosmetik antara lain laris manis di Indonesia, itulah alasan L'Oreal ada.
8. Penggunaan Internet yang cepat
Jumlah pengguna Internet (seluler) diperkirakan meningkat tiga kali lipat antara tahun 2013 dan 2015. Hal ini secara signifikan dapat meningkatkan biaya inventaris dan akses ke konsumen. Proyeksi menunjukkan bahwa peningkatan tiga kali lipat ini akan menghasilkan penjualan sebesar $4,5 miliar. Pada tahun 2012, Indonesia adalah rumah bagi lebih dari 35 juta pengguna Internet. Ini menempatkannya di peringkat kelima di Asia, di belakang Jepang, Tiongkok, India, dan Korea Selatan.
9. Pertumbuhan jumlah wisatawan yang signifikan
Pariwisata menduduki peringkat kedua setelah minyak, gas, kelapa sawit, batu bara, dan karet Sumber pendapatan internasional terpenting kelima. Pada tahun 2012, hampir 8 juta wisatawan mengunjungi Indonesia. Angka ini menunjukkan peningkatan sebesar 10,5 persen dibandingkan tahun 2011, sehingga sektor pariwisata mengalami peningkatan omzet sebesar 5,8 persen. Meskipun tahun 2012 menghasilkan penjualan sebesar $9,1 miliar, angka $10 miliar diperkirakan akan terlampaui pada tahun 2013.
“Spesialis budaya pop. Ahli makanan yang setia. Praktisi musik yang ramah. Penggemar twitter yang bangga. Penggila media sosial. Kutu buku bepergian.”
More Stories
Visi Asia 2021 – Masa Depan dan Negara Berkembang
Ketenangan yang aneh menyelimuti penangkapan mantan penduduk Delft di Indonesia – seorang jurnalis kriminal
Avans+ ingin memulihkan jutaan dolar akibat kegagalan pelatihan dengan pelajar Indonesia