BALICITIZEN

Ikuti perkembangan terkini Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta PosPapusa, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta terbaru.

Aksi melawan citra baru ‘pengkhianat kolonial’ Johannes van den Bosch

Aksi melawan citra baru ‘pengkhianat kolonial’ Johannes van den Bosch

Aktivis berpakaian seperti penjahat di patung baru jenderal dan politisi abad kesembilan belas Johannes van den Bosch. Hal ini mengingatkan mereka bahwa dia berperilaku seperti ‘penjahat kolonial’ di Indonesia.

“Tidak dapat dimengerti untuk menghormati seorang idola dengan seseorang yang memiliki begitu banyak darah di tangannya.” Dengan demikian Terobosan sistem di balik langkah tersebut, yang berlangsung pada Selasa malam.

“Citranya harus dihilangkan, dan kita harus ingat siapa dia: seorang penjahat internasional dan kolonial.”

Patung itu ada di Fredericksord, Trendy, dan baru berumur lima hari.

Van den Bosch (1780-1844) adalah Gubernur Jenderal Hindia Belanda dari tahun 1830 hingga 1833 dan Menteri Koloni dari tahun 1833 hingga 1840.

Dia adalah pendiri sistem budidaya terkenal, yang memaksa petani Jawa untuk menanam 20 persen dari tanah mereka di pasar Eropa untuk produk komersial, termasuk nila, teh, gula dan kopi. Pendapatan dari sistem budaya memastikan bahwa pemerintah Belanda memiliki surplus anggaran selama beberapa dekade.

Terobosan: ‘Konsekuensi bagi petani pasti akan menjadi bencana besar. Eksploitasi, kerja paksa, perbudakan, kelaparan dan kelaparan. Kelaparan di Demag dan Krobokan, sebagian akibat dari ‘sistem budaya’, menewaskan 83.000 orang. Efek ini sudah diketahui pada saat itu, tetapi Van den Bosch mengabaikannya. Seluruh perbendaharaan lebih penting baginya daripada nyawa manusia.’

Terima kasih sebagian untuk oposisi penulis Multaduli (nama panggilan Edward Duves Decker), yang terungkap dalam bukunya yang terkenal di dunia. Max Havelar Sejak tahun 1859, pemerintah Belanda memutuskan pada tahun 1870 untuk menghapuskan sistem budaya.