Price mengatakan Washington memuji Iran karena menolak beberapa tuntutannya, termasuk melabeli Pengawal Revolusi sebagai organisasi teroris. Ia menambahkan, masih ada beberapa hal yang perlu dibenahi.
Amerika Serikat membatalkan kesepakatan nuklir untuk mencegah Iran mengembangkan senjata nuklir empat tahun lalu. Akibatnya, Teheran tidak lagi merasa terikat dengan perjanjian dan melanjutkan, antara lain, pengayaan uranium ke konsentrasi yang jauh lebih tinggi daripada yang dibutuhkan untuk pembangkit listrik di reaktor nuklir.
Uni Eropa berkomitmen untuk mempercepat pembicaraan mengenai kesepakatan tersebut dan membuatnya berhasil. Pada hari Senin, pejabat urusan luar negeri Josep Borrell mengatakan Iran telah menanggapi “secara wajar” proposal UE terbaru. Negara ini memiliki minat yang kuat untuk mengurangi sanksi berat yang dijatuhkan oleh Amerika Serikat dan sekutunya. Borrell sekarang juga mengharapkan suara positif dari Washington.
Israel sudah dikenal kritis terhadap kesepakatan nuklir. Menurut negara Yahudi itu, Iran adalah salah satu sponsor terbesar berbagai gerakan teroris, terutama di Timur Tengah. Teheran secara teratur menyerukan “penghancuran negara Zionis.” Adalah mantan Presiden Donald Trump yang membatalkan kesepakatan nuklir sebelumnya yang dibuat di bawah Presiden Barack Obama.
“Baconaholic. Penjelajah yang sangat rendah hati. Penginjil bir. Pengacara alkohol. Penggemar TV. Web nerd. Zombie geek. Pencipta. Pembaca umum.”
More Stories
Foto yang digunakan influencer Belanda untuk menyebarkan propaganda pro-Trump
Ukraina mungkin mengerahkan pesawat F-16 Belanda di Rusia
Anak-anak Jerman meninggal setelah sebuah lubang runtuh di bukit pasir di Denmark