Penelitian menunjukkan MAX 9 milik Lion Air memiliki konfigurasi yang berbeda dengan pesawat Alaska Airlines, menurut pernyataan Kementerian Perhubungan di Jakarta.
Sementara Lion Air MAX 9 memiliki “Pintu Keluar Darurat Kabin Tengah Tipe II”, Alaska Airlines memiliki “Steker Pintu Keluar Tengah”. Dengan kata lain: tidak ada penutup pintu, tetapi pintu darurat berfungsi. Jadi pihak berwenang Indonesia telah menerbitkan kembali MAX 9 dan Lion Air kini memiliki tiga pesawat yang kembali beroperasi aktif.
Tidak jelas mengapa Indonesia membutuhkan waktu lama untuk memutuskan hal ini. Misalnya, Corendon Dutch Airlines segera menyadari bahwa MAX 9 mereka tidak memiliki sisipan pintu, sehingga mereka dapat terus terbang bersamanya.
Maksimal 8
Indonesia mungkin ekstra hati-hati dalam hal ini karena pada akhir tahun 2018 sebuah Lion Air Boeing 737 Max 8 jatuh tak lama setelah lepas landas, menewaskan seluruh 189 orang di dalamnya. Lebih dari empat bulan kemudian, Ethiopian Airlines MAX 8 jatuh dalam kondisi serupa dan MAX dilarang terbang selama lebih dari satu setengah tahun.
Lion Air MAX 9:
More Stories
Apakah Kotak Kontak adalah Solusi untuk Mengelola Peralatan Listrik Anda Secara Efisien?
Presiden berupaya menyelamatkan pembangunan ibu kota baru Indonesia
Hak aborsi telah 'diperluas' di Indonesia, namun yang terpenting, hak aborsi menjadi semakin sulit