Boeing mengatakan Selasa bahwa 11 maskapai China telah melanjutkan operasi 737 MAX pada 10 April, sebagai tanda positif dari upaya pembuat pesawat AS untuk membangun kembali bisnisnya di pasar penerbangan terbesar kedua di dunia.
Berdasarkan maskapai ini, jumlah pesawat 737 Max yang kembali ke penerbangan komersial telah meningkat menjadi 43, terhitung sekitar 45% dari armada 737 Max China, kata perusahaan itu dalam sebuah posting di akun resmi WeChat.
Model terlaris Boeing dihentikan pada Maret 2019 setelah kecelakaan fatal di Indonesia dan Ethiopia, tetapi kembali beroperasi secara global pada akhir 2020 setelah modifikasi pesawat dan pelatihan pilot.
China adalah pasar utama terbaru yang melanjutkan penerbangan MAX di tengah ketegangan perdagangan yang sedang berlangsung dengan Amerika Serikat, dan pengembalian tersebut terjadi karena permintaan untuk perjalanan domestik melonjak lagi setelah China mengeluarkan kebijakan anti-virus corona.
Maskapai asing mulai menerbangkan pesawat MAX ke China pada Oktober 2022. Pada bulan Januari, China Southern menerbangkan pesawat MAX dari Guangzhou ke Zhengzhou, penerbangan penumpang pertama China dalam hampir empat tahun.
Boeing tidak mengidentifikasi siapa 11 maskapai itu, tetapi maskapai seperti Hainan Airlines Holding Co Ltd, Fuzhou Airlines, Lucky Air dan Air China telah mengoperasikan pesawat tersebut sejak saat itu.
Pembuat pesawat AS itu juga mengatakan telah meningkatkan perangkat pelatihan penerbangan untuk 737 MAX di Shanghai untuk membantu melatih pilot.
“Langkah ini menggarisbawahi komitmen kami untuk pelanggan pesawat sipil di China,” kata Sherry Carpari, Presiden Boeing China.
“Peningkatan peralatan akan memungkinkan kami untuk meningkatkan dukungan kami untuk pelanggan 737 MAX China saat mereka memperluas operasi pesawat di dalam dan sekitar China.”
“Spesialis budaya pop. Ahli makanan yang setia. Praktisi musik yang ramah. Penggemar twitter yang bangga. Penggila media sosial. Kutu buku bepergian.”
More Stories
Visi Asia 2021 – Masa Depan dan Negara Berkembang
Ketenangan yang aneh menyelimuti penangkapan mantan penduduk Delft di Indonesia – seorang jurnalis kriminal
Avans+ ingin memulihkan jutaan dolar akibat kegagalan pelatihan dengan pelajar Indonesia