BALICITIZEN

Ikuti perkembangan terkini Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta PosPapusa, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta terbaru.

China ingin meredakan situasi dengan Filipina

China ingin meredakan situasi dengan Filipina

internasional12 Agustus 23:27, 11:27pengarang: Masak Remy

Menteri Luar Negeri China Wang Yi meminta Filipina untuk bekerja sama dengan China untuk meredakan ketegangan di Laut China Selatan. Untuk menulis kepada Reuters berdasarkan Xinhua. Pernyataan itu muncul setelah konflik mengancam akan muncul kembali atas kapal perang tua yang terdampar yang berfungsi sebagai pos militer.

Menteri Luar Negeri China Wang Yi meminta Filipina untuk bekerja sama dengan China untuk meredakan ketegangan di Laut China Selatan. Untuk menulis kepada Reuters berdasarkan Xinhua. Pernyataan tersebut muncul setelah konflik yang mengancam akan muncul kembali atas sebuah kapal perang tua (Sierra Madre, foto) yang berfungsi sebagai pos militer. (ANP/Pers Terkait)

Wang membuat pernyataan tersebut selama kunjungannya ke Singapura dan Malaysia pekan lalu. China telah berulang kali menyatakan kesediaannya untuk mengatasi perbedaan timbal balik dengan Filipina melalui pembicaraan bilateral, berharap Filipina dapat mematuhi konsensus sebelumnya.

Baca juga | ‘Peluang perang antara AS dan China tinggi’

Pada tahun 1999, Filipina sengaja mendamparkan kapal perang Sierra Madre sebagai bagian dari klaimnya atas pulau bercincin, yang diberi nama Thomas Scholl II. Ini karena terletak di zona ekonomi eksklusif Filipina, dan mereka tetap di bawah kendali kapal.

pengadilan

Pada 2016, Filipina memenangkan gugatan internasional atas situasi di Laut China Selatan, karena klaim kolektif China tidak memiliki dasar hukum, menurut pengadilan. Bahkan di Thomas Scholl kedua.

Baca juga | China tidak menunggu pangkalan NATO Jepang

Namun, China tidak pernah mengindahkan penilaian dan terus membangun pulau buatan sendiri di Laut China Selatan. Klaim kedaulatan China atas pulau-pulau itu bertentangan dengan zona ekonomi eksklusif Filipina, Vietnam, Malaysia, Brunei, dan Indonesia.

READ  Inggris memangkas minat di NatWest hingga di bawah 40%, turun setengah dari puncaknya