BALICITIZEN

Ikuti perkembangan terkini Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta PosPapusa, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta terbaru.

Cinta itu seperti hujan yang turun: romcom seorang remaja dari Indonesia

Cinta itu seperti hujan yang turun: romcom seorang remaja dari Indonesia

Film romantis remaja Indonesia Love Like the Falling Rain (Seperti Hujan Yang Jatuh ke Bumi) diangkat dari buku populer Boy Candra berjudul sama tahun 2016. Dalam ceritanya kita dikenalkan dengan Nara (Aurora Ribero) dan Kevin (Jefri Nichol). ). Keduanya adalah tetangga dan sahabat sejak kelompok ketiga. Nara belajar tari dan Kevin tertarik dengan lingkungan. Keduanya berjanji satu sama lain untuk menjadi “sahabat selamanya”.

Nara sering kali mengalami patah hati dan Kevin mendengarkan ceritanya. Belum tentu dengan senang hati, karena Kevin telah diam-diam mencintainya selama bertahun-tahun. Ia jelas tidak berani mengungkapkan perasaannya, yang membuatnya menjadi sosok tersiksa yang ingin menggugah simpati. Tapi mengingat bahwa dia digambarkan sebagai “benar” dalam cintanya, dan Nara “hanya” harus menemukan bagaimana perasaannya tentang dia, ini memunculkan klise yang agak lelah. Dan ini memalukan. Untuk ceritanya, tetapi juga untuk potensi para aktornya.

Ketika Nara jatuh cinta dengan pendaki gunung Juned (Axel Matthew Thomas), dia mendorong Kevin untuk mulai berkencan dengan Tiara (Nadia Arena). Nara dan Juned menemukan satu sama lain dalam pengalaman sedih dan melakukan perjalanan penuh petualangan ke alam dengan sepeda motor. Berbeda dengan film sejenis, dalam film ini hanya terdapat sedikit jenis ciuman di dahi Nara, karena ciuman di mulut dilarang berdasarkan undang-undang anti pornografi di Indonesia.

Yang terlihat positif adalah Juned yang kuat tidak takut untuk menggambarkan rasa sakitnya dengan kata-kata. Meskipun dia juga pergi ke alam untuk melarikan diri dari perasaannya. Tiara juga satu-satunya orang yang tidak takut menghadapi Kevin dengan cara yang tidak adil saat dia memperlakukannya. Namun, dialog puitisnya tampak halus dan jauh dari apa yang mungkin dikatakan oleh remaja seusia ini. Meski demikian, film ini dibuat dengan rapi dan kafe-kafe besar dipilih sebagai lokasi syuting. Bentang alam Indonesia yang luas juga indah untuk dilihat.

READ  Film tentang fakta dan rumor dalam kasus pembunuhan Deventer: 'Layar asap sengaja dibuat'