BALICITIZEN

Ikuti perkembangan terkini Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta PosPapusa, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta terbaru.

Dia tidak lagi bekerja untuk sebuah LSM

Dia tidak lagi bekerja untuk sebuah LSM

Agen Pers Prancis

Berita NOS

Staf LSM perempuan tidak lagi diizinkan bekerja untuk Taliban di Afghanistan. Ini diperintahkan oleh Kementerian Urusan Ekonomi penguasa radikal negara itu. Tindakan ini merupakan pembatasan lain atas hak-hak perempuan di Afghanistan.

Menurut seorang manajer, langkah ini diberlakukan karena beberapa karyawan wanita tidak mematuhi aturan berpakaian yang sangat ketat. Ini menyangkut LSM dalam dan luar negeri. Tidak jelas apakah tindakan itu juga berlaku untuk perempuan yang bekerja untuk PBB di Afghanistan.

Tindakan tersebut, yang efektif hingga pemberitahuan lebih lanjut, dilakukan beberapa hari setelah Taliban Pendidikan tinggi ditangguhkan untuk siswa perempuan. Keputusan ini telah menimbulkan kecaman keras di dalam dan di luar Afghanistan. Amerika Serikat, Turki dan Qatar, antara lain, mengutuk langkah tersebut.

Demonstrasi untuk menuntut pelarangan pendidikan

Wanita turun ke jalan di banyak kota besar hari ini untuk berdemonstrasi. Di Herat, kota terbesar kedua di negara itu, antara lain, para wanita berbondong-bondong ke kediaman resmi penguasa. Antara lain, mereka meneriakkan slogan “Pendidikan adalah hak kami”. Menurut organisasi tersebut, ada antara 100 dan 150 wanita yang berdiri.

Aparat keamanan berusaha menghalau para demonstran dengan meriam air. Seorang juru bicara gubernur mengatakan hanya empat atau lima perempuan yang berpartisipasi dalam protes tersebut.

Pada Agustus tahun lalu, Taliban kembali merebut kekuasaan di Afghanistan setelah penarikan pasukan AS terakhir. Kemudian kelompok tersebut berjanji untuk tidak membatasi hak-hak perempuan, namun janji itu tidak pernah ditepati. Anak perempuan tidak lagi diperbolehkan bersekolah dan perempuan tidak lagi diperbolehkan untuk mengejar segala macam profesi.