Terkadang dia menghela nafas lega setelah mendarat di Schiphol. Dice Brock (31), dari Keltrop, kemudian kembali sebentar dari Israel, di mana dia bekerja sebagai koresponden NOS News. Dia merasakan bagaimana ketegangan di negara itu perlahan-lahan merembes ke bawah kulitnya. Dia tiba kembali di Schiphol pada hari Kamis. Bagus sekarang, karena dia ditempatkan di Israel sebagai reporter. Mengapa? Dia mengatakan ini pada hari Minggu di acara bincang-bincang KRAAK Omrop Brabant.
Jurnalisme adalah bagian awal dari Dice. Bersama kakeknya, dia membuat jurnal tidak beraturan yang mereka beri nama ‘Once’. Ibu dan neneknya terkadang menulis kiriman di dalamnya.
Medan paling kompleks di Bumi
Setelah mempelajari sejarah, ia dengan tegas memilih jurnalisme. Dia bekerja untuk program urusan terkini Newsur dan lainnya, dan melamar pekerjaan koresponden di Indonesia. Itu tidak berhasil, tetapi dia kemudian pindah ke bagian dunia yang paling rumit: dia menjadi koresponden untuk Israel dan wilayah Palestina.
Setelah 3,5 tahun, dia tahu satu hal: ini lebih rumit dari yang dia kira. Yahudi dan Palestina bukan satu-satunya yang memprotes. Bahkan di dalam kelompok-kelompok tersebut terdapat perbedaan besar yang menimbulkan banyak ketegangan.
Kiprah ketat
Sekarang sudah 75 tahun sejak berdirinya negara Yahudi Israel dengan mengorbankan Palestina, yang mengakibatkan banyak kekerasan. Dice Brock memperhatikan seberapa cepat Anda menjadi es tipis sebagai reporter ketika Anda melaporkan kekerasan itu. Kadang-kadang rasanya seperti berjalan di atas tali karena konflik di Belanda juga sangat sensitif.
Tapi siaran di mana dia menerima reaksi paling banyak ketika lampu studio jatuh selama obrolan langsung berhasil menangkapnya saat dia berbicara. “Saya tidak pernah memiliki begitu banyak jawaban,” katanya. Ketika orang bertanya kepadanya tentang pekerjaannya, dia tidak selalu ingin berbicara tentang politik. Makanan dan cuaca bagus, katanya.
Lanjutkan di KRAAK
Uskup Gerard de Korte van Den Bosch dan artis kabaret Guido Weijers menjadi tuan rumah konferensi Malam Tahun Baru untuk kesebelas kalinya tahun ini, kali ini di RLT4.
Retakan Siaran langsung setiap hari Minggu pukul 12 siang. Program juga realitas untuk melihat ke belakang.
“Penggemar TV Wannabe. Pelopor media sosial. Zombieaholic. Pelajar ekstrem. Ahli Twitter. Nerd perjalanan yang tak tersembuhkan.”
More Stories
Apakah Kotak Kontak adalah Solusi untuk Mengelola Peralatan Listrik Anda Secara Efisien?
Presiden berupaya menyelamatkan pembangunan ibu kota baru Indonesia
Hak aborsi telah 'diperluas' di Indonesia, namun yang terpenting, hak aborsi menjadi semakin sulit