Timur akan diputar hari ini, tetapi ada ulasannya dulu hari ini. Asisten Direktur Josie Taihuttu mengerti, katanya NOS Radio 1 News. “Saya mengerti bahwa rilis film ini mengasyikkan. Ini sangat sensitif.”
Film ini tentang Perang Kemerdekaan Indonesia dari tahun 1945 hingga 1949. Selama perang tersebut, tentara dari Belanda berperang bersama tentara dari Tentara Kerajaan Hindia Belanda (KNIL) melawan pejuang Republik Indonesia. Kakek Taihuttu juga bertarung bersama KNIL. “Apa yang terjadi seringkali tidak diceritakan.” Kakeknya meninggal pada tahun terakhir perang.
“Kami keturunan Maluku, tapi saya tahu sangat sedikit tentang waktu khusus ini. Saya tidak membicarakannya di sekolah. Saya mulai membacanya ketika saya mulai belajar. Pada saat yang sama saudara laki-laki saya mulai mengerjakan film.”
Lapisan dalam
Saudaranya Jim de Austin adalah sutradaranya. Selain asisten sutradara, Jassie Taihuttu juga terlibat dalam pembuatan teaching set seputar film tersebut. “Film mengatakan dua jam, Anda hanya bisa mengatakan x hal. Kami mencoba memberikan konteks tambahan dalam bahan ajar dan situs web yang menyertainya.”
Itu didasarkan pada karakter film. “Karakter-karakter itu adalah cerita yang kami ambil dalam film, tapi jangan terlalu mendalam. Seperti Gita Jawa. Dengan karakter-karakter itu Anda pergi dari waktu ke waktu dan berakhir dengan wawancara dan arsip.”
Adapun Taihut perlu lebih memperhatikan periode Perang Kemerdekaan. “Film ini bukan film fiksi, tapi berdasarkan peristiwa sejarah. Eksekusi (dalam film) terjadi seluruhnya, tapi tentunya bukan satu-satunya kekerasan yang terjadi di sana.”
Unduh aplikasi NPO Radio 1
Anda tidak akan melewatkan satu hal pun di aplikasi kami. Ini tentang berita yang datang dari dalam dan luar negeri, dari olahraga, teknologi atau budaya; Aplikasi NPO Radio 1 akan selalu terbarui. Unduh Di sini untuk iOS Ann Di sini untuk Android.
Laporkan koreksi tersebut
More Stories
Apakah Kotak Kontak adalah Solusi untuk Mengelola Peralatan Listrik Anda Secara Efisien?
Presiden berupaya menyelamatkan pembangunan ibu kota baru Indonesia
Hak aborsi telah 'diperluas' di Indonesia, namun yang terpenting, hak aborsi menjadi semakin sulit