KATHMANDU, 5 Okt: Kedutaan Besar Indonesia untuk Bangladesh dan Nepal, Federasi Kamar Dagang dan Industri Nepal (FNCCI) dan Konsulat Kehormatan Indonesia di Kathmandu bergandengan tangan untuk menjadi tuan rumah 'Forum Bisnis' di ibu kota pada hari Kamis.
Menurut penyelenggara, tujuan utama acara ini adalah untuk memperkuat hubungan investasi bilateral, perdagangan dan pariwisata antara kedua negara.
Dalam acara tersebut, Duta Besar Hero Sobolo, utusan Indonesia untuk Bangladesh dan Nepal, menekankan pentingnya meningkatkan perdagangan dan interaksi antar masyarakat antara kedua negara. Ia mencatat potensi kerja sama perdagangan bilateral yang belum dimanfaatkan dan mendesak pemerintah dan komunitas bisnis untuk menjajaki peluang ini.
Chandra Prasad Dhakal, Presiden FNCCI dan Konsul Kehormatan Indonesia di Nepal, menggemakan seruan untuk meningkatkan pariwisata dan perdagangan antar negara. Ia mendorong investor Indonesia untuk mempertimbangkan Nepal sebagai tujuan investasi, dan menyoroti bidang-bidang yang memiliki keunggulan komparatif.
Dhakal juga menyoroti potensi manfaat penerbangan langsung antara Jakarta dan Kathmandu, yang dapat memfasilitasi perdagangan, pariwisata, dan hubungan antar masyarakat yang lebih erat. Selain itu, ia juga menyerukan dukungan kepada pemerintah Indonesia untuk memprioritaskan barang-barang Nepal di pasar Indonesia, dengan tujuan untuk lebih meningkatkan hubungan dagang.
Forum bisnis tahunan ini bertujuan untuk mempererat hubungan Indonesia dan Nepal. Dengan jumlah penduduk sebesar 270 juta jiwa, Indonesia adalah negara dengan perekonomian terbesar di Asia Tenggara dan negara industri baru. Negara ini menduduki peringkat keenam belas perekonomian terbesar di dunia, dengan PDB sebesar 1,3 triliun dolar AS dalam hal daya beli. Namun, perdagangan bilateral antara Nepal dan Indonesia masih sederhana, hanya sebesar US$20,6 juta.
Dubes Sobolo menyampaikan harapan Indonesia agar Nepal dapat memperoleh manfaat lebih baik dari pasar Indonesia. Nepal terutama mengekspor produk karpet, teh, dan rami ke Indonesia, serta mengimpor minyak sawit, bahan bakar mineral, kayu, dan kertas dari negara tersebut.
Ia juga menginformasikan kepada peserta tentang pameran dagang Expo Indonesia yang dijadwalkan akan diadakan pada tanggal 18 hingga 22 Oktober tahun ini, yang akan diadakan di dekat Jakarta. Pameran ini akan fokus pada perdagangan antar bisnis dan mempromosikan pameran pariwisata dan investasi untuk produk dan jasa Indonesia yang berorientasi ekspor.
Selain itu, Dubes Sobolo dan Dhakal membahas kepentingan bersama dalam kerja sama dan peningkatan hubungan bisnis dan people-to-people. Dhakal meminta dukungan Duta Besar dalam memberlakukan kembali visa kedatangan bagi wisatawan asal Nepal yang mengunjungi Indonesia, yang sempat ditangguhkan karena wabah COVID-19 pada tahun 2019. Sebagai tanggapan, Duta Besar Sobolo berjanji untuk bekerja sama dengan pemerintah Indonesia untuk menjajaki kemungkinan pengembalian visa tersebut. -Visa kedatangan untuk pelancong Nepal. Ia juga menyampaikan niatnya untuk mendukung perusahaan Nepal dan Nepal dalam mengekspor barangnya ke Indonesia.
“Spesialis budaya pop. Ahli makanan yang setia. Praktisi musik yang ramah. Penggemar twitter yang bangga. Penggila media sosial. Kutu buku bepergian.”
More Stories
Visi Asia 2021 – Masa Depan dan Negara Berkembang
Ketenangan yang aneh menyelimuti penangkapan mantan penduduk Delft di Indonesia – seorang jurnalis kriminal
Avans+ ingin memulihkan jutaan dolar akibat kegagalan pelatihan dengan pelajar Indonesia