berita NOS•
Seorang pria telah dijatuhi hukuman satu setengah tahun penjara karena salah satu bencana stadion paling mematikan di Indonesia. Pertandingan di Jawa Timur pada Oktober tahun lalu menewaskan 135 suporter. Itu adalah hukuman penjara pertama yang dijatuhkan pada penyelidikan atas bencana tersebut.
Pada 2 Oktober 2022, ada yang tidak beres setelah pertandingan antara rival Arema FC dan Persebaya Surabaya. Setelah kalah 3-2, suporter Arema yang marah menyerbu lapangan. Polisi menembakkan gas air mata dan kemudian menginjak-injak serta menindas pendukung dalam kepanikan dan kebingungan.
Kematian dalam kerusuhan pasca-sepak bola: ‘Kita tidak bisa memiliki ini di masa depan’
Terpidana merupakan pengurus klub tuan rumah Arema FC. Menurut pengadilan di Surabaya, dia bertanggung jawab atas penjualan tiket pertandingan yang berlebihan. Akibatnya, lebih banyak orang berada di stadion daripada kapasitas maksimum yang diizinkan. Pengadilan mengatakan orang meninggal karena kelalaiannya.
Investigasi mengungkapkan bahwa penggunaan gas air mata secara besar-besaran oleh polisi adalah penyebab utama kecelakaan itu. FIFA telah melarang penggunaannya dalam pertandingan.
Nanti hari ini seseorang dari organisasi akan menanyakan apa hukumannya. Ketiga petugas polisi menghadapi dakwaan. Belum jelas kapan hal-hal itu akan membantu.
“Penggemar TV Wannabe. Pelopor media sosial. Zombieaholic. Pelajar ekstrem. Ahli Twitter. Nerd perjalanan yang tak tersembuhkan.”
More Stories
Apakah Kotak Kontak adalah Solusi untuk Mengelola Peralatan Listrik Anda Secara Efisien?
Presiden berupaya menyelamatkan pembangunan ibu kota baru Indonesia
Hak aborsi telah 'diperluas' di Indonesia, namun yang terpenting, hak aborsi menjadi semakin sulit