BALICITIZEN

Ikuti perkembangan terkini Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta PosPapusa, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta terbaru.

Ibu meninggal selama penerbangan, anak-anak dipaksa duduk di sebelahnya selama delapan jam: ‘Sangat mengejutkan’ |  Luar negeri

Ibu meninggal selama penerbangan, anak-anak dipaksa duduk di sebelahnya selama delapan jam: ‘Sangat mengejutkan’ | Luar negeri

Selama penerbangan dari Hong Kong ke London pada bulan Agustus, wanita itu tidak tiba-tiba bangun, juga tidak menanggapi apa pun. Orang yang lewat mencoba untuk menghidupkannya kembali, tetapi tidak berhasil. Wanita itu meninggal di depan anak-anak dan suaminya.

‘Sangat mengejutkan’

“Kami masih syok,” tulis teman Helen di laman GoFundMe. “Seluruh drama terungkap di depan mata anak-anaknya.” Kemudian Helen terbaring tak bernyawa di kursinya selama delapan jam lagi. “Meskipun ini sangat menyakitkan bagi keluarganya, mereka semua punya waktu untuk mengucapkan selamat tinggal.”

Seolah acara ini belum cukup, drama lain segera dimulai. Begitu pesawat mendarat di Frankfurt untuk singgah, jasad sang ibu harus ditinggalkan di Jerman. Kedua anak dan ayahnya pergi ke Inggris. Tanpa ibu dan pasangannya.

Teman itu menulis bahwa keluarga itu hancur. Helen adalah ibu dan istri yang setia. Dia adalah perekat yang menyatukan keluarganya.”

Upacara pemakaman

Setelah 15 tahun di Hong Kong, keluarga ingin pindah ke Inggris. “Hen tak sabar untuk bertemu keluarganya lagi.” Sudah lama mereka tidak bertemu karena pandemi Corona. Wanita itu adalah seorang perawat: “Dia selalu siap membantu dan dengan cepat mendapatkan teman baru.”

Dengan penggalangan dana, pacarnya ingin membayar pemakaman, serta mengumpulkan uang untuk menghidupi anak-anak secara finansial. “Suaminya butuh waktu untuk memproses kehilangan istrinya.”

Jenazah Helen belum tiba di Inggris. Seorang juru bicara Kantor Luar Negeri Inggris mengatakan mereka mendukung keluarga tersebut. “Kami sedang berhubungan dengan pemerintah setempat,” tambahnya.

READ  Beberapa jam setelah pidato Netanyahu, serangan udara Israel di Gaza lagi