Ibukota Indonesia
Menteri Perencanaan Nasional mengumumkan keputusan Presiden Joko Widodo hari ini. Dia menggambarkannya sebagai “keputusan penting.” Penggantian mungkin memakan waktu hingga sepuluh tahun. Dia tidak menyebutkan besaran biaya yang diperlukan untuk memindahkan ibu kota.
Jakarta
Lebih dari sepuluh juta orang tinggal di ibu kota saat ini, Jakarta. Masih ada sekitar tiga kali lebih banyak orang yang tinggal di kota-kota sekitarnya. Hal ini menyebabkan kemacetan lalu lintas yang parah. Banjir juga sering terjadi di kota ini.
Menyebarkan pembangunan ekonomi
Selama kampanye pemilunya, presiden berjanji untuk menyebarkan pembangunan ekonomi secara lebih merata ke luar Jawa. Hampir 60 persen penduduk Indonesia tinggal di Pulau Jawa. Pemindahan ibu kota dapat mendorong pertumbuhan ekonomi di wilayah lain di Indonesia.
Pemilihan presiden
Keputusan Widodo diambil kurang dari dua minggu setelah pemilihan presiden. Hasil resmi pemilu baru akan diketahui pada tanggal 22 Mei, namun jajak pendapat menunjukkan bahwa Widodo akan memenangkan pemilu tersebut. Prabowo Subianto pun mendeklarasikan kemenangannya dalam pemilu tersebut.
Baca juga
Peserta 'I'm Leaving' Lieke dan Sjors berbicara tentang retret yoga mereka di Bali
Di mana?
Menurut nomor Ada pembicaraan tentang pemindahan pusat pemerintahan selama enam puluh tahun. Presiden pertama republik ini, Sukarno, percaya bahwa ibu kota baru harus berada di Kalimantan. Kalimantan adalah bagian Indonesia dari pulau Kalimantan. Presiden juga menyatakan dua tahun lalu bahwa ini akan menjadi tempat yang baik.
“Spesialis budaya pop. Ahli makanan yang setia. Praktisi musik yang ramah. Penggemar twitter yang bangga. Penggila media sosial. Kutu buku bepergian.”
More Stories
Visi Asia 2021 – Masa Depan dan Negara Berkembang
Ketenangan yang aneh menyelimuti penangkapan mantan penduduk Delft di Indonesia – seorang jurnalis kriminal
Avans+ ingin memulihkan jutaan dolar akibat kegagalan pelatihan dengan pelajar Indonesia