NOS. Beritakan
Indonesia telah memutuskan untuk menerima kapal yang membawa lebih dari 100 pengungsi Rohingya dari Myanmar. Perahu kayu itu sedang dalam perjalanan ke Malaysia, tetapi telah melambung tanpa tujuan di lepas pantai Aceh (Sumatera) selama berhari-hari. Di atas kapal kebanyakan wanita dan anak-anak.
Bahkan hari ini, Indonesia menolak untuk menerima mereka; Pihak berwenang ingin memberi para pengungsi bahan bakar dan makanan dan kemudian mengirim mereka ke Malaysia. Tapi untuk alasan kemanusiaan mereka diterima sekarang.
“Kami mengambil keputusan ini karena keadaan darurat di atas kapal,” kata Kepala Layanan Pengungsi Indonesia kepada AFP. Penumpang tidak akan memiliki makanan dan minuman lagi; Beberapa akan sakit.
Tekanan internasional juga mungkin memainkan peran. Kemarin, Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi dan Amnesty International mendesak Indonesia untuk menjadi tuan rumah bagi Rohingya.
Kapal yang terapung sekitar 80 kilometer dari bibir pantai itu akan ditarik ke kota pelabuhan Bireuen di Aceh. Semua orang di sana akan diperiksa secara medis. Tidak diketahui kapan kapal akan tiba di Berwyn.
Kejahatan perang dan genosida
Rohingya adalah Muslim yang telah dianiaya di Myanmar selama bertahun-tahun. Seluruh desa terbakar habis. Berbagai laporan menunjukkan bahwa para prajurit itu bersalah atas penyiksaan, pemerkosaan, dan pembantaian. Myanmar telah menghadapi tuduhan kejahatan perang dan genosida.
Ratusan ribu orang Rohingya telah meninggalkan Myanmar; Sebagian besar dari mereka tinggal di kamp-kamp pengungsi di Bangladesh. Beberapa mencoba menemukan tempat yang aman di tepi laut, tetapi mereka hampir tidak diterima di mana pun. Awal tahun ini, Indonesia juga sudah lama memblokir akses perahu untuk pengungsi.
More Stories
Banyak uang yang dihabiskan untuk olahraga dan hobi
Bulu tangkis adalah sesuatu yang sakral di Indonesia
Reaksi beragam terhadap laporan dekolonisasi di Indonesia