NOS. Berita•
Pihak berwenang Indonesia telah meluncurkan penyelidikan atas kemungkinan keterlibatan enam perwira militer dalam pembunuhan empat orang asli Papua pekan lalu. Keenamnya telah ditangkap dan militer serta polisi bersama-sama menyelidiki pembunuhan yang mengerikan itu.
Polisi di provinsi Papua mengatakan mayat para korban telah dimutilasi, dikemas dalam tas dan kemudian dibuang ke sungai dekat kota Timika. Kaki dan kepala korban ditemukan terpisah dari tubuh korban. Warga yang terbunuh dikatakan telah menerima kesepakatan senjata, setelah itu mereka dirampok dan dibunuh.
Polisi mengatakan salah satu korban adalah seorang separatis. Seorang juru bicara pejuang kemerdekaan meminta pemerintah Indonesia untuk meminta pertanggungjawaban para pelaku. Dia memperingatkan akan lebih banyak kekerasan jika itu tidak terjadi.
Indonesia memiliki kehadiran militer yang besar di provinsi Papua dan Papua Barat, di mana sekelompok kecil separatis telah berjuang untuk kemerdekaan selama beberapa dekade. Militer sering dituduh melakukan pelanggaran hak asasi manusia, tetapi hal ini jarang diselidiki.
Perjuangan kemerdekaan
Perjuangan kemerdekaan di Papua dan Papua Barat, yang dianggap orang Papua sebagai satu wilayah, telah berlangsung sejak tahun 1963. Sampai saat itu merupakan jajahan Belanda, sedangkan pada tahun 1945 kemerdekaan diproklamasikan di Indonesia. Referendum diadakan, tetapi orang Papua terpaksa memilih untuk bergabung dengan Indonesia.
Sebagian besar orang Papua tidak menerima hasil yang memicu konflik dan pelanggaran hak asasi manusia. Sejak 2018, konflik di kawasan itu semakin meningkat dan separatis telah melihat serangan yang lebih mematikan.
Indonesia tidak mengizinkan peneliti dan jurnalis independen, yang membuat tidak mungkin untuk mengontrol jumlah korban. Itu akan menjadi antara 100.000 dan setengah juta kematian sejak 1963.
“Spesialis budaya pop. Ahli makanan yang setia. Praktisi musik yang ramah. Penggemar twitter yang bangga. Penggila media sosial. Kutu buku bepergian.”
More Stories
Visi Asia 2021 – Masa Depan dan Negara Berkembang
Ketenangan yang aneh menyelimuti penangkapan mantan penduduk Delft di Indonesia – seorang jurnalis kriminal
Avans+ ingin memulihkan jutaan dolar akibat kegagalan pelatihan dengan pelajar Indonesia