“De Ost menggambarkan halaman gelap dalam sejarah Belanda dengan cara yang kejam.”
Dalam konteks konferensi jembatan menuju masa depan Film ini akan tayang pada 7 September. Timur Itu ditampilkan, diikuti dengan diskusi di ruangan dengan aktor dari film: Daan van Citters dan Joenoes Polnaija.
Seorang tentara muda Belanda dikirim dengan lebih dari seratus ribu orang lainnya untuk menyelesaikan masalah di Hindia Belanda selama Perang Kemerdekaan. Lambat laun, garis antara yang baik dan yang jahat menjadi semakin kabur baginya.
Indonesia, 1946. Johann (Martin Lakimer) adalah seorang tentara muda Belanda yang dikirim bersama lebih dari seratus ribu orang lainnya untuk menyelesaikan masalah di Hindia Belanda selama Perang Kemerdekaan. Dia secara bertahap jatuh di bawah pengaruh kapten tentara karismatik Westerling, yang dijuluki orang Turki (Marwan Kanzari). Ketika perang meningkat dan De Turk dengan kejam menghancurkan perlawanan penduduk semakin banyak, garis antara yang baik dan yang jahat menjadi semakin kabur bagi Johan.
Setelah film, ada ruang diskusi dengan Daan van Citters dan Joenoes Polnaija, yang masing-masing memerankan Theo von Schichteren dan Samuel Manuhio dalam film tersebut. Kedua nenek moyang berperang dalam Perang Kemerdekaan di Indonesia.
Itu akan tinggal untuk waktu yang lama. Ini adalah persis niat pembuatnya.
“Sebuah film cerdas dan tepat waktu tentang dekolonisasi tersembunyi”.
“Baconaholic. Penjelajah yang sangat rendah hati. Penginjil bir. Pengacara alkohol. Penggemar TV. Web nerd. Zombie geek. Pencipta. Pembaca umum.”
More Stories
Jadwal dan tempat menonton di TV
Kampanye 'Bebaskan Papua Barat' beralih ke media sosial untuk mendapatkan dukungan internasional. · Suara Global dalam bahasa Belanda
Dolph Janssen dan pacarnya Jetski Kramer di X Under Fire untuk Liburan di Indonesia (Lihat Berita)