BALICITIZEN

Ikuti perkembangan terkini Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta PosPapusa, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta terbaru.

Kebijakan anti-rokok di Selandia Baru dipertanyakan

Kebijakan anti-rokok di Selandia Baru dipertanyakan

Berita Noos

Jika pemerintah Selandia Baru yang baru memutuskan, tidak akan ada larangan merokok untuk generasi mendatang. Selandia Baru berada di jalur yang tepat untuk menjadi negara pertama di dunia yang menerapkan larangan rokok seumur hidup. Namun pemimpin baru negara itu, Christopher Luxon, tidak menyukai rencana ini. laporan BBC.

Undang-undang tersebut diperkenalkan di bawah kepemimpinan mantan Perdana Menteri progresif Jacinda Ardern. Dia mengundurkan diri awal tahun ini sebelum menyelesaikan masa jabatannya.

Larangan penjualan rokok akan berlaku mulai tahun depan bagi setiap orang yang lahir setelah tahun 2008. Kemudian batas usia pembelian tembakau ditambah satu tahun setiap tahunnya, sehingga generasi ini tidak bisa lagi membeli rokok.

Pendekatan ini telah dipuji di seluruh dunia, dan di Belanda pendekatan ini disebut sebagai “tonggak sejarah”.

Pasar gelap

Niat Perdana Menteri Luxon yang lebih konservatif untuk mengakhiri larangan merokok seumur hidup menyebabkan keributan di negara tersebut. Kritikus menyebutnya sebagai kemenangan besar bagi industri tembakau.

Luxon sendiri memberikan alasan atas ketakutannya terhadap munculnya rokok di pasar gelap dan uang pajak yang hilang akibatnya.

Pakar kesehatan mengkritik keputusan tersebut. Seorang peneliti di Universitas Otago mengatakan kepada BBC: “Kami terkejut dan muak. Ini merupakan langkah mundur yang luar biasa dalam memimpin langkah-langkah kesehatan.”

Penelitian menunjukkan bahwa undang-undang tersebut dapat menyelamatkan 5.000 nyawa setiap tahun. Lebih dari 80.000 orang dewasa di negara ini berhenti merokok tahun lalu. Lebih dari 8% populasi orang dewasa di Selandia Baru masih merokok.