Dan Van Setters dan Gwenos Polnaija mengikuti jejak nenek moyang mereka di Indonesia. Kedua kakek berjuang untuk Belanda melawan kemerdekaan Indonesia: kakek Dan sebagai sukarelawan, kakek Jonos sebagai tentara Maluku. Perjalanan mereka yang berani memaksa mereka untuk bertanya pada diri sendiri beberapa pertanyaan sulit: pertanyaan tentang rasa bersalah, rasa malu, dan sejarah.
“Bagaimana saya bisa disalahkan atas sesuatu yang tidak saya lakukan?” tanya sutradara Dan Van Setters (29). Kakeknya berpartisipasi dalam “bisnis polisi” Belanda, di mana kekejaman besar-besaran terjadi di Indonesia. Dan tidak hanya itu, nenek moyangnya juga berpengaruh di Perusahaan Hindia Timur Belanda yang menjarah india pada abad ke-17 dan ke-18.
Di lokasi syuting TimurDan berteman dengan aktor Joenoes Polnaija (32), yang menceritakan tentang pekerjaan polisi. Kakek Junos juga berjuang untuk Belanda, tetapi dari sudut yang sama sekali berbeda. Dia adalah salah satu dari sekian banyak tentara Maluku yang direkrut oleh Belanda untuk berperang bagi mereka dan sangat dikhianati setelah pertempuran usai. Perjalanan mereka yang berani dan rentan menghadapkan Daan dan Joenoes dengan pertanyaan kompleks tentang benar dan salah, korban dan pelaku. Dan cara tindakan nenek moyang mereka membentuk siapa mereka saat ini.
“Baconaholic. Penjelajah yang sangat rendah hati. Penginjil bir. Pengacara alkohol. Penggemar TV. Web nerd. Zombie geek. Pencipta. Pembaca umum.”
More Stories
Jadwal dan tempat menonton di TV
Kampanye 'Bebaskan Papua Barat' beralih ke media sosial untuk mendapatkan dukungan internasional. · Suara Global dalam bahasa Belanda
Dolph Janssen dan pacarnya Jetski Kramer di X Under Fire untuk Liburan di Indonesia (Lihat Berita)