BALICITIZEN

Ikuti perkembangan terkini Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta PosPapusa, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta terbaru.

Korea Utara tidak lagi mengirimkan balon berisi kotoran melintasi perbatasan

Korea Utara tidak lagi mengirimkan balon berisi kotoran melintasi perbatasan

Tentara dengan perlengkapan pelindung membereskan kekacauan itu

Berita Noos

Korea Utara akan berhenti mengirimkan balon-balon yang berisi kantong berisi sampah, puntung rokok, dan kotoran ke Korea Selatan. Tindakan ini akan mempunyai dampak yang cukup besar dan akan memberikan pelajaran bagi negara-negara tetangganya di wilayah selatan di mata rezim Kim Jong-un.

Pengumuman Pyongyang ini muncul setelah Korea Selatan menjanjikan tanggapan yang “tak tertahankan”. Para pengamat berasumsi bahwa Korea Selatan akan segera kembali menggunakan pengeras suara besar di perbatasan untuk menyiarkan program tentang hak asasi manusia, berita dunia, dan K-pop, yang semuanya sensitif terhadap rezim Korea Utara.

Sebanyak 26 juta warga Korea Utara tidak memiliki akses terhadap sumber berita asing atau informasi lainnya.

Kotoran manusia

Wakil Menteri Pertahanan Korea Utara mengatakan balon-balon tersebut dikirim sebagai respons terhadap pembelot Korea Utara yang mengirimkan 3.500 balon berisi selebaran ke Korea Utara. Ini berisi kritik terhadap kediktatoran Kim Jong-un dan informasi tentang buruknya situasi hak asasi manusia di negara tersebut.

“Kami membuat klan Korea Selatan merasa sangat tidak nyaman, dan menunjukkan kepada mereka betapa banyak pekerjaan yang diperlukan untuk membersihkan semua sampah kertas itu,” katanya.

Korea Selatan mengatakan lebih dari 700 balon ditemukan tersebar di seluruh negeri pada akhir pekan ini. Lebih dari 250 di antaranya telah ditemukan pada hari-hari sebelumnya. Mereka membawa tas berisi feses, puntung rokok, tekstil, serta kertas bekas dan vinil. Tidak ditemukan bahan berbahaya. Korea Utara memandang pembelot sebagai “kotoran manusia,” demikianlah isinya.

Bagian penaburan

Ketegangan meningkat antara dua musuh bebuyutan tersebut setelah Korea Utara pekan lalu melakukan serangkaian uji coba rudal yang dapat membawa hulu ledak nuklir.