BALICITIZEN

Ikuti perkembangan terkini Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta PosPapusa, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta terbaru.

langsung |  AS: Rusia menjauh dari pembangkit listrik tenaga nuklir tua Chernobyl, Rusia mengumumkan gencatan senjata di Mariupol |  perang ukraina

langsung | AS: Rusia menjauh dari pembangkit listrik tenaga nuklir tua Chernobyl, Rusia mengumumkan gencatan senjata di Mariupol | perang ukraina

Sekilas berita terpenting:

– Menurut Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, ada “sinyal positif” dari negosiasi Rusia-Ukraina di Turki, meskipun Ukraina belum berniat untuk mengurangi upaya militernya. Dia mengatakan ini dalam pesan video di Telegram tadi malam. Zelensky menekankan bahwa dia tidak melihat alasan untuk mempercayai kata-kata “perwakilan negara yang terus berjuang dengan tujuan menghancurkan kita.”

Kremlin melihatnya secara berbeda. “Kami tidak bisa mengatakan bahwa ada sesuatu yang menjanjikan atau terobosan,” kata juru bicara Dmitry Peskov. Menurutnya, masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan. Dia mencatat bahwa Moskow yakin bahwa Kyiv telah mengajukan tuntutannya secara tertulis.

– Menurut Amerika, pasukan Rusia tidak menarik diri dari ibukota Ukraina Kyiv, tetapi hanya tentang pindah posisi. Sebelumnya, Rusia mengumumkan bahwa mereka telah memutuskan untuk secara radikal menarik pasukannya dari kota Kyiv dan Chernihiv.

– Rusia tidak akan segera menuntut rubel sebagai pembayaran untuk penjualan gas ke “negara-negara yang tidak bersahabat”. Presiden Vladimir Putin menuntutnya pekan lalu karena sanksi yang dikenakan pada negaranya, tetapi menurut juru bicara Kremlin, perubahan mata uang diperkenalkan secara bertahap.

Perdana Menteri Mark Rutte berpendapat bahwa kemungkinan rencana perdamaian antara Rusia dan Ukraina di mana Ukraina akan kehilangan sebagian wilayahnya ke Rusia tidak berarti bahwa sanksi terhadap Rusia akan berakhir. Jika Rusia menginginkan keringanan sanksi, ia harus menghormati kedaulatan negara pendudukan dan wilayahnya.

READ  Amnesty International mengatakan warga Suriah telah mengalami pelecehan, penyiksaan dan penghilangan setelah mereka kembali