BALICITIZEN

Ikuti perkembangan terkini Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta PosPapusa, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta terbaru.

Laporan PBB: Situasi pangan di Gaza sudah menjadi bencana besar

Laporan PBB: Situasi pangan di Gaza sudah menjadi bencana besar

“Sebelum perang, Gaza adalah penjara terbuka terbesar,” kata Menteri Luar Negeri Uni Eropa Josep Borrell pada hari Senin. “Sekarang menjadi pemakaman terbuka. Pemakaman bagi puluhan ribu orang dan juga pemakaman prinsip-prinsip terpenting hukum humaniter.”

Organisasi PBB yang memetakan keamanan pangan IPCDia mengatakan pada hari Senin bahwa situasinya sudah menjadi bencana besar bagi 210.000 orang. Jika Israel terus melakukan serangan terhadap Rafah, 1,1 juta orang, setengah dari populasi Gaza, akan menghadapi bencana kelaparan dalam beberapa minggu.

Uni Eropa terpecah secara tajam

Di Uni Eropa, terdapat perbedaan pendapat yang tajam antara negara-negara yang memprioritaskan kebutuhan kemanusiaan rakyat Palestina, dan negara-negara yang mendukung pemerintah Israel saat ini selama mungkin dalam upayanya untuk melenyapkan Hamas.

Borrell adalah salah satu kritikus paling keras terhadap Israel. Dia mengutuk terorisme Hamas dan menyerukan pembebasan para sandera, namun juga memperingatkan bahwa Gaza mungkin menuju ke arah yang sama seperti Haiti, di mana kekerasan geng menggulingkan kekuasaan. Akhir pekan ini, para kepala pemerintahan Eropa akan bertemu untuk membahas masalah Timur Tengah.

Hari ini, Senin, pasukan pendudukan Israel menyerbu Rumah Sakit Al-Shifa di Kota Gaza. Israel mengatakan salah satu pemimpin dan pejuang Hamas bersembunyi di sana. Menurut Israel, 20 pejuang Hamas, termasuk komandannya, tewas dalam pertempuran berikutnya. Puluhan lainnya dikatakan telah ditangkap.

Baca juga
Serangan Israel yang “berlebihan” terhadap Gaza membahayakan hubungan dengan Amerika Serikat

Penggerebekan tersebut menyebabkan kepanikan di antara pasien dan staf, yang sebelumnya telah diperintahkan untuk mengevakuasi kompleks rumah sakit, namun dalam banyak kasus tidak ada tempat tujuan pada saat itu. Rumah Sakit Al-Shifa dianggap sebagai salah satu dari sedikit rumah sakit di Jalur Gaza utara yang masih digunakan. Rumah sakit tersebut telah berulang kali diserang oleh pasukan Israel sejak pecahnya perang pada Oktober tahun lalu.

READ  Perdana Menteri Inggris ingin "terlihat seperti tumpukan" daripada menutup keluar negara