Martin Koolhoven “bersemangat” untuk kembali syuting tahun depan. Sutradara mengatakan ini pada hari Jumat sebagai tanggapan atas keputusan Film Fund untuk memberinya 1,8 juta euro untuk film thriller barunya Emerald Butterfly. Ini adalah toples untuk proyek khusus.
Syuting dijadwalkan akan dimulai pada musim gugur 2024, delapan tahun setelah perilisan film sebelumnya Brimstone. “Film ini akan lebih mahal daripada Brimstone, jadi ini sangat menarik,” kata sang pembuat film. “Saya sangat menantikannya. Saya mendapat ide untuk film ini sekitar sepuluh tahun yang lalu, jadi sebelum saya mulai membuat Sulphur. Sudah waktunya untuk film lain.”
Koolhoven tidak menganggur, tegasnya. “Saya berada di teater, saya membuat de Gijck van Koolhoven dalam tiga musim dan melatih enam talenta. Tetapi pada akhirnya saya dikirim ke Bumi untuk membuat film. Dan, percayalah, itu akan menjadi film yang sangat menarik: setelah Western, Saya sekarang akan menghidupkan kembali film bergenre noir.”
Emerald Butterfly adalah film thriller kriminal yang berlatarkan Jakarta pasca-Perang Dunia II. Direktur sebelumnya mengatakan dia menghabiskan waktu bertahun-tahun meneliti Indonesia untuk proyek tersebut. Film thriller kriminal ini diproduksi oleh perusahaan produksi N279, Van Koolhoven dan rekan seni tetapnya Els VanDevorst.
Mereka bekerja dengan banyak co-produser terkemuka dari luar negeri. Ewa Puszczynska adalah produser Aida pemenang Oscar. Lene Børglum, produser tetap sutradara Nicolas Refn, akan berpartisipasi. Manuel Chiche bekerja dengan sutradara Park Chan-wook.
“Penggemar TV Wannabe. Pelopor media sosial. Zombieaholic. Pelajar ekstrem. Ahli Twitter. Nerd perjalanan yang tak tersembuhkan.”
More Stories
Apakah Kotak Kontak adalah Solusi untuk Mengelola Peralatan Listrik Anda Secara Efisien?
Presiden berupaya menyelamatkan pembangunan ibu kota baru Indonesia
Hak aborsi telah 'diperluas' di Indonesia, namun yang terpenting, hak aborsi menjadi semakin sulit