BALICITIZEN

Ikuti perkembangan terkini Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta PosPapusa, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta terbaru.

Masih memburu orangutan yang terancam punah

Masih memburu orangutan yang terancam punah

Bagi manusia, orangutan adalah kerabat dekat, namun seperti halnya satu sama lain, kita tidak menganggap remeh nyawa kera besar. Orangutan yang terancam punah masih diburu. Habitat mereka dengan cepat menghilang dan terfragmentasi, dan spesies-spesies menjadi punah lebih cepat lagi.

Habitat orangutan menghilang dengan cepat Foto: Domain publik

Jumlah orangutan yang hidup di alam liar telah menurun pada tingkat yang mengkhawatirkan selama bertahun-tahun. Itu Bongo Pygmaeus, demikian sebutan ilmiah orangutan, masuk dalam Daftar Merah Persatuan Internasional untuk Konservasi Alam (IUCN). Terdapat sekitar 42.000 spesies tumbuhan dan hewan yang terancam punah. Orangutan adalah salah satu dari 4.000 spesies dalam daftar ini yang terancam punah. Hal ini disebabkan oleh penggundulan hutan di habitat orangutan, misalnya untuk perkebunan kelapa sawit.
.

#GNvdD: Bayi orangutan Pamban diselamatkan dari kehidupan sebagai hewan peliharaan

.
Habitat orangutan semakin menyusut. Selain itu, mereka masih diburu secara ilegal. Situasi serupa terjadi di Kalimantan, ketika tim peneliti bertanya kepada penduduk desa setempat apakah mereka mengenal seseorang yang baru saja membunuh orangutan. Hasilnya sangat mengejutkan.

Pulau Kalimantan dan Masyarakatnya

Pulau Kalimantan di Asia adalah salah satu pulau terbesar di dunia. Pulau ini terbagi menjadi tiga bagian, dua bagian terbesarnya adalah milik Indonesia dan Malaysia. Di sebelah barat laut terletak Kesultanan Brunei. Penelitian ini dilakukan di wilayah Kalimantan, Indonesia. Berdasarkan survei terhadap sekitar 400 penduduk desa, 2.000 hingga 3.000 orangutan dibunuh di sini setiap tahunnya..
.

.
Diperkirakan 100.000 orangutan masih hidup di Kalimantan. Jumlah ini segera menurun: betina hanya bereproduksi setiap enam atau delapan tahun sekali. Peneliti utama Emily Massingham dari Universitas Queensland, Australia, mengatakan perburuan liar memiliki banyak penyebab dan belum berhenti:

“Kami menemukan bahwa pembunuhan terhadap hewan-hewan ini masih terjadi, terutama baru-baru ini. Sangat mengejutkan bahwa 30 persen penduduk desa memiliki bukti adanya perburuan liar dalam 5 hingga 10 tahun terakhir.

.

Masih memburu orangutan yang terancam punah
Masih berburu orangutan yang terancam punah | Foto: Domain publik

Mengapa Anda membunuh orangutan yang terancam punah?

Ada banyak alasan untuk hal ini. Hal ini bisa jadi karena masyarakat takut terhadap hewan ini atau karena orangutan merusak atau memakan tanaman. Induknya juga dibunuh agar anak-anaknya bisa dijual sebagai hewan peliharaan atau ditipu di tempat lain. Selain itu, orangutan merupakan sumber daging hewan liar. Seiring dengan hilangnya habitat mereka, terutama akibat perkebunan kelapa sawit, mereka semakin mendekat ke manusia, sehingga menjadikan mereka mangsa empuk.
.

#GNvdD: Orangutan berjuang demi kebebasan dari tinju yang dipaksakan

.
Para peneliti juga tertarik untuk mengetahui apakah penduduk desa yang tinggal di dekat cagar alam memiliki pemikiran yang berbeda mengenai perburuan orangutan. Bukan seperti itu. Masing-masing:

“Kami ingin tahu apakah tinggal di dekat hewan membuat orang berpikir berbeda tentang berburu hewan tersebut. Sikap mereka terhadap hewan ini berbeda.

Untuk menguji lebih lanjut etika dan nilai-nilai penduduk desa, para peneliti menyajikan skenario hipotetis kepada mereka dan menanyakan bagaimana tanggapan orang lain terhadap mereka. Menurut Massingham, respons yang benar adalah membiarkan hewan tersebut sendirian. Hanya 40 persen responden yang menjawab hal tersebut.
.

#GNvdD: Lima orangutan peliharaan kembali ke alam liar

.
Dalam beberapa tahun terakhir, banyak uang telah diinvestasikan untuk mencegah kepunahan orangutan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa melibatkan dan berinvestasi pada masyarakat lokal adalah tindakan yang bijaksana untuk menyadarkan mereka akan pentingnya melindungi orangutan.
.

#GNvdD: Orangutan Bonsel diselamatkan untuk kedua kalinya

Tanpa kebijakan yang efektif, orangutan akan punah

Profesor Andrew Marshall dari Universitas Michigan tidak terlibat dalam penelitian ini. Ia telah mempelajari orangutan di Kalimantan selama 27 tahun. Tanggapannya adalah ia menganggap hasil penelitian tersebut sangat menyedihkan, namun tidak mengejutkan.

“Penelitian mengenai perburuan spesies satwa yang dilindungi sangatlah kompleks. Masyarakat setempat sering kali sangat enggan untuk melaporkan kejahatan yang mereka lakukan. Mereka takut dilaporkan kepada pihak berwenang atau jika pihak luar berpikiran negatif terhadap mereka. Justru karena alasan-alasan inilah, hasil penelitian ini mengungkapkan hanya sebagian kecil dari bahaya nyata terhadap orangutan.

Dia menambahkan:

“Hanya ada sedikit bukti bahwa spesies ini berkembang, dan tanpa kebijakan baru dan efektif untuk melindungi dan melestarikan orangutan, kita akan melihat kepunahan mereka.”

bukti:

Dalam 16 tahun, 148.500 orangutan Kalimantan hilang

©AnimalsToday.nl Mariska van Geelen