UTRECHT- Pada Kamis 1 Juni, sebuah simposium internasional tentang dampak perbudakan akan diadakan di Domkerk, Utrecht, di bawah naungan Dewan Gereja di Belanda.
Rencana tersebut telah disusun melalui konsultasi yang erat dengan perwakilan gereja-gereja dari wilayah Karibia di Belanda, Suriname, Belanda dan Indonesia.
Simposium ini bertujuan untuk memberikan dorongan untuk refleksi berkelanjutan tentang bagaimana perbudakan telah mempengaruhi kehidupan keturunan orang-orang yang diperbudak di masa lalu dan berfokus pada pertanyaan tentang bagaimana gereja dapat berkontribusi untuk memulihkan hubungan.
Pembicaraan tentang hal ini dapat membuat pengalaman yang membebaskan dan menghubungkan yang melucuti menjadi mungkin.
campuran simposium. Mereka yang tidak bisa hadir secara fisik di Tomkerk bisa mengikuti simposium secara online melalui live streaming.
Salah satu pembicara tamu adalah Profesor Curaçao Dr. Rose Marie Allen. dr. Dengan Martijn Stoutjesdijk, empat studi kasus menyoroti peran gereja di masa kolonial.
Bagian kedua dari program ini berfokus pada peran gereja di masa sekarang dan masa depan. Simposium akan diakhiri dengan perayaan kecil.
Anehnya, peran gereja dan agama dalam sejarah ini hampir tidak pernah dibahas karena perhatian semakin terfokus pada sisi gelap masa lalu penjajahan dan perbudakan Belanda. Sampai sekarang.
Universitas-universitas di Belanda dan Universitas Curaçao kini telah memulai penelitian tentang keterlibatan gereja-gereja dalam perbudakan dan kolonialisme.
More Stories
Apakah Kotak Kontak adalah Solusi untuk Mengelola Peralatan Listrik Anda Secara Efisien?
Presiden berupaya menyelamatkan pembangunan ibu kota baru Indonesia
Hak aborsi telah 'diperluas' di Indonesia, namun yang terpenting, hak aborsi menjadi semakin sulit