“Ini tentang sekelompok benda, termasuk harta karun Lombok dan patung Singosari,” kata Marek van Bommel, direktur Museum Nasional Kebudayaan Dunia. Berita Radio NOS 1. “Sebagian besar masih ada di pameran kami sekarang, hingga Senin, saat kami akan menyerahkannya.”
kembali
Sebagian dari koleksi Museum Kebudayaan Dunia mempunyai asal usul yang salah, kata van Pommel. “Misalnya, mereka dicuri pada masa kolonial. Kita semua ingin memperbaikinya. Belanda sudah membuat kebijakan mengenai hal ini, dan sekarang saatnya melakukan transfer pertama dalam kebijakan baru itu.”
Museum telah melakukan penelitian tambahan tentang asal muasal karya seni mereka. Beginilah cara mereka menemukan sejarah harta karun Lombok. “Kami tahu ini adalah ekspedisi hukuman, dan hal ini terjadi ketika Belanda merebut pulau Lombok.”
Kesimpulan
Orang-orang telah berpikir untuk mengembalikan karya seni yang dicuri selama beberapa waktu. Sekarang sebagian darinya akhirnya dikirim kembali. “Kami sudah menyiapkan ini sebagai museum untuk sementara waktu, tapi harus selalu ada pertanyaan terlebih dahulu dari pihak lain. Indonesia sudah mengajukan pertanyaan itu pada bulan September. Kita bisa mulai dengan itu, dan saya pikir ini adalah sebuah permulaan. Proses yang bagus .”
Meski von Pommel ingin segera mengembalikan barangnya, namun hal itu tidak memungkinkan. “Barang-barang itu milik pemerintah. Ada baiknya kita sudah punya prosedur bagaimana caranya,” jelasnya. “Museum memiliki komite independen yang memberi masukan mengenai benda-benda tersebut. Kami melakukan penelitian dan kemudian mereka memeriksa apakah benda tersebut memenuhi kriteria untuk direstorasi.”
Pameran
Beberapa item menghilang dari pameran museum. Anda dapat melihatnya hingga hari Senin. Van Bommel suka menganggap bahwa mereka akan kembali ke negaranya sendiri. Etalase diisi ulang dengan karya seni lainnya.
More Stories
Apakah Kotak Kontak adalah Solusi untuk Mengelola Peralatan Listrik Anda Secara Efisien?
Presiden berupaya menyelamatkan pembangunan ibu kota baru Indonesia
Hak aborsi telah 'diperluas' di Indonesia, namun yang terpenting, hak aborsi menjadi semakin sulit