Perdebatannya adalah tentang apakah orang benar-benar dapat mendengar keheningan. Alternatifnya adalah orang hanya berpikir itu sepi karena tidak ada suara.
Untuk mempelajari ini, para peneliti menggunakan apa yang disebut ilusi pendengaran. Ini adalah suara yang didengar telinga Anda, tetapi otak menafsirkannya secara berbeda. Ilusi optik, tapi untuk telinga.
Dalam penelitian ini, para ilmuwan menggunakan ilusi pendengaran yang terkenal. Dalam bentuk normal, bagian suara berisi hening, yang diikuti dengan dua bunyi bip pendek dan bunyi bip agak panjang. Meskipun nada pendek bersama-sama berlangsung persis sama dengan rangsangan yang sedikit lebih lama, otak kita berpikir bahwa yang terakhir berlangsung lebih lama.
Dalam hal ini, para peneliti tidak menekankan pada suaranya, melainkan kekurangannya. Peserta diterima bagian dari suara di mana dia mendengar restoran yang ramai.
Dalam bagian ini mereka mendengar dua hening yang lebih pendek dan satu hening yang sedikit lebih lama. Seperti variasi normal, keheningan yang pendek dan keheningan yang lebih lama memiliki panjang yang sama, tetapi pendengar berpikir bahwa keheningan yang lebih lama akan lebih panjang. Menurut para peneliti, ini menunjukkan bahwa otak kita benar-benar dapat mendengar keheningan, seperti halnya suara.
“Spesialis budaya pop. Ahli makanan yang setia. Praktisi musik yang ramah. Penggemar twitter yang bangga. Penggila media sosial. Kutu buku bepergian.”
More Stories
Membayar iklan di Facebook dari Indonesia menjadi lebih mudah: Pelajari cara melakukannya
Corsair meluncurkan monitor Xeneon 34 inci dengan panel QD OLED dengan resolusi 3440 x 1440 piksel – Komputer – Berita
Microsoft menyumbangkan Project Mono kepada komunitas Wine – IT – Berita