BALICITIZEN

Ikuti perkembangan terkini Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta PosPapusa, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta terbaru.

Para veteran marah pada “De Oost”: “Kami bukan Nazi”

Para veteran marah pada “De Oost”: “Kami bukan Nazi”


Prajurit Belanda yang bertempur dalam Perang Kemerdekaan Indonesia tidak senang dengan sebuah trailer Timur. Mereka merasa telah dikucilkan sebagai Nazi.

Dalam beberapa bidikan, mereka terlihat mengenakan seragam hitam, yang menurut mereka sangat mengingatkan pada Waffen-SS. Namun pakaian jenis ini belum pernah dipakai di Indonesia. Selain itu, para veteran terganggu oleh “kumis Hitler” Raymond Westerling. Kapten kontroversial ini benar-benar ada di luar sana, tetapi dia dicukur bersih pada saat itu. Namun, eksekusi singkat di bawah hukumannya membenarkan bahwa banyak yang memandangnya sebagai penjahat perang.

Sarana pendidikan
Produsen menyadari kerusakannya. Dia menyadari bahwa ini adalah masalah yang peka, tetapi dia ingin berbicara dengan para veteran untuk menjelaskan mengapa pilihan tertentu dibuat.

Ini sangat menyakitkan Timur Ini akan digunakan sebagai materi pendidikan. Pengacara telah ditunjuk untuk mencegah hal ini. Nilailah sendiri apakah para veteran benar-benar tertarik, dengan trailer ini beberapa bulan yang lalu.

https://www.youtube.com/watch?v=ttEr7kwIEqw

Si Turki
Ceritanya berkisar pada Johan, seorang prajurit muda yang dikirim ke Hindia Belanda pada tahun 1946. Di sana ia harus mencegah negara merdeka. Di bawah Raymond de Turck Westerling, semakin sulit membedakan yang benar dari yang salah.

Peran utama dalam Timur Ini dimainkan oleh Martijn Lakemeier, yang dapat Anda ingat dari awal mula di musim dingin perang. Peran Raymond Westerling disediakan untuk Marwan Kenzari. Ada juga peran pendukung, misalnya Jeroen Perceval, Huub Smit, dan Jonas Smulders. Kemudi diarahkan oleh Jim Taehoto, pria di belakang ligamen Wolff.