Menteri Dalam Negeri Iran, Ahmad Vahidi, telah ditugaskan untuk mencari tahu penyebab keracunan tersebut. Setidaknya tujuh ratus serangan sedang diselidiki.
Wahidi berada di bawah tekanan yang meningkat dari penduduk yang marah. Kasus keracunan bermula di kota Qom, sebelah selatan ibu kota, Teheran. Jumlah serangan di kota itu diperkirakan sekitar 1.200. Namun, menteri sejauh ini membantah menemukan zat beracun.
“Jelas ada yang ingin menutup semua sekolah, terutama sekolah perempuan,” kata Wakil Menteri Kesehatan Younes Panahi, Minggu. Dia kemudian menarik kembali dan mengatakan komentarnya telah disalahpahami.
Pihak berwenang menggambarkan protes tersebut sebagai “kerusuhan” dan menanggapinya dengan kekerasan yang mematikan. Organisasi hak asasi manusia sekarang mengatakan ratusan pengunjuk rasa telah tewas, termasuk puluhan anak-anak. Serangkaian kasus keracunan baru sekali lagi memicu kecemasan dan kemarahan di kalangan warga Iran.
More Stories
Foto yang digunakan influencer Belanda untuk menyebarkan propaganda pro-Trump
Ukraina mungkin mengerahkan pesawat F-16 Belanda di Rusia
Anak-anak Jerman meninggal setelah sebuah lubang runtuh di bukit pasir di Denmark