BALICITIZEN

Ikuti perkembangan terkini Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta PosPapusa, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta terbaru.

Pembawa Warisan – Kotamadya Amsterdam

Sepuluh anak dari Selatan dihormati sebagai “Pembawa Warisan”. Mereka telah mewawancarai orang-orang tua di lingkungan mereka tentang perang atau masa lalu kolonial, dan telah bersumpah untuk terus menceritakan kisah-kisah ini.

Setiap tahun, yayasan In mijnbuurt memungkinkan lebih dari 1.000 anak-anak Amsterdam untuk bertemu dan belajar dari orang tua di lingkungan tersebut. Dia melakukan ini dengan membawa generasi yang berbeda dari penduduk lokal ke dalam kontak satu sama lain.

Wawancara lansia

Murid-murid dari Tongaschool dan Sekolah Dasar de Rivierne mengambil bagian dalam proyek ‘Perang di Lingkungan Saya’ dan ‘Jejak Kolonial di Lingkungan Saya’. Mereka mewawancarai orang tua di lingkungan mereka dan mengadaptasi cerita dari pendongeng mereka. Cerita tentang mengalami Perang Dunia II sebagai seorang anak, bersembunyi atau bagaimana rasanya memiliki ayah di Perlawanan. Kisah-kisah dari masa kolonial kita dan bagaimana rasanya tumbuh di Indonesia atau Suriname dan kemudian datang ke Belanda.

Melewati

Kisah-kisah ini akan didengar oleh para siswa ini dan diturunkan kepada mereka dengan cara yang tak terlupakan. Beberapa dari siswa ini berkata: “Saya pikir ini sangat penting, dan saya ingin meneruskan warisan resmi. Kemudian saya dapat menceritakan kisah itu di memorial, di surat kabar, kepada siapa saja yang ingin mendengarkan.

Upeti

Pekan lalu, para siswa secara resmi dihormati sebagai pembawa warisan oleh Administrator Distrik Flora Bremer. Anak-anak diberi medali khusus oleh pendongeng mereka dan berjanji untuk menceritakan kisah pendongeng mereka.

Pembawa Tradisi Baru:

  • Sekolah Van de Lidah: Keyes, Milo, Niobe dan Don
  • De Rivieran dari Sekolah Dasar: Emmi, Meisa, Werner, Sami, Damian dan Iba

Info lebih lanjut

Informasi lebih lanjut tentang proyek ‘War in My Neighborhood’ dan ‘Colonial Tracks in My Neighborhood’ dapat ditemukan di situs web dekat sayakan

Foto: Pembawa warisan Tongaschool dengan pendongeng mereka dan Flora Bremer. Fotografer Daniela Roos.