BALICITIZEN

Ikuti perkembangan terkini Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta PosPapusa, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta terbaru.

Pemimpin Korea Utara Kim menerima mobil mewah sebagai hadiah dari Putin

Pemimpin Korea Utara Kim menerima mobil mewah sebagai hadiah dari Putin

Mobil kepresidenan Presiden Putin yang juga disebut-sebut merupakan hadiah untuk Kim

Berita Noos

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un menerima sebuah mobil sebagai hadiah dari Presiden Rusia Putin. Menurut kantor berita resmi Korea Utara, mobil tersebut adalah hadiah pribadi dan oleh karena itu untuk penggunaan pribadi Kim.

Rusia menyaksikan peningkatan isolasi akibat sanksi yang dijatuhkan terhadapnya akibat invasi Ukraina, yang mendorong Putin untuk memperkuat hubungan dengan Kim. Pada bulan September tahun lalu, kedua pemimpin mengadakan pertemuan dan setelah itu mereka menyatakan akan bekerja sama lebih lanjut.

Korea Utara dituduh memasok senjata dan amunisi kepada Rusia dalam skala besar. Menurut para ahli, ekstradisi tersebut dapat berdampak signifikan terhadap perang di Ukraina. Amerika Serikat mengatakan mereka mempunyai banyak bukti bahwa Rusia mengerahkan rudal balistik Korea Utara di Ukraina. Korea Utara selalu membantah tuduhan tersebut. Kremlin tidak pernah menanggapi penggunaan senjata Korea Utara.

Pecinta mobil

Mobil itu buatan Rusia dan merek mewah Aurus. Sama dengan mobil kepresidenan Putin. Saat berkunjung ke stasiun peluncuran Rusia tahun lalu, Kim memandang limusin itu dengan penuh minat. Ia juga diundang oleh Putin untuk mengambil kursi belakang.

Sang diktator diyakini merupakan penggila mobil dan memiliki banyak koleksi mobil mewah luar negeri. Ada kemungkinan mobil-mobil tersebut diselundupkan ke Korea Utara yang tertutup akibat sanksi PBB yang dikenakan terhadap negara tersebut. Sanksi tersebut antara lain melarang penyediaan atau penjualan kendaraan transportasi ke Korea Utara.

Adik perempuan Kim mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Putin dan menggambarkan hadiah tersebut sebagai “bukti nyata hubungan khusus antara para pemimpin tertinggi.” Kementerian Luar Negeri Korea Selatan mengatakan pihaknya memantau dengan cermat kerja sama antara Rusia dan Korea Utara, dan menegaskan bahwa Dewan Keamanan PBB telah menjatuhkan sanksi terhadap kedua negara.