BALICITIZEN

Ikuti perkembangan terkini Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta PosPapusa, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta terbaru.

Penangguhan impor untuk tanaman inang Xylella dari tiga belas negara

Penangguhan impor untuk tanaman inang Xylella dari tiga belas negara

Otoritas Keamanan Produk Makanan dan Konsumen Belanda (NVWA) akan menolak mengimpor tanaman yang rentan terhadap Xylella fastidiosa mulai Kamis 2 Maret. Ini adalah tanaman dari tiga belas negara di luar Uni Eropa.

Langkah ini merupakan hasil dari arahan baru Eropa. Ini menyangkut impor tanaman inang Xylella dari Argentina, Chili, China, Kolombia, Ekuador, Filipina, India, india, Yordania, Uzbekistan, Peru, Sri Lanka dan Vietnam.

Uni Eropa (UE) menyerukan larangan impor karena tiga belas negara gagal menunjukkan secara memadai bahwa mereka bebas Xylella. Semua negara ketiga harus membuat deklarasi berdasarkan persyaratan teknis yang ditentukan oleh undang-undang UE mulai 1 Maret.

Pada tahun 2022 dan awal 2023, Komisi Eropa beberapa kali meminta pertanggungjawaban negara-negara ini. Namun sampai saat ini informasi botani yang diberikan oleh negara-negara tersebut masih kurang. Ini berarti NVWA akan menolak ekspor tanaman yang rentan terhadap Xylella mulai minggu ini.

Memberikan jaminan

Jika negara-negara tersebut melakukan survei yang tepat pada tahap selanjutnya atau memberikan jaminan, impor akan dilanjutkan. Daftar negara, wilayah, dan lokasi produksi ketiga yang disetujui dikelola dan diterbitkan oleh Komisi Eropa.

Xylella fastidiosa adalah bakteri yang merugikan lebih dari tiga ratus spesies tumbuhan. Wabah dapat memiliki konsekuensi besar bagi perusahaan yang menangani tanaman. Itu sebabnya NVWA memeriksa di perbatasan dan memeriksa petani dan importir. Xylella adalah isolat Eropa. Bakteri tidak berbahaya bagi manusia dan hewan.

READ  Gelombang inovasi baru di sektor konsumen karena COVID-19