BALICITIZEN

Ikuti perkembangan terkini Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta PosPapusa, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta terbaru.

Pengawas energi: Singkirkan batu bara lebih cepat untuk memenuhi target iklim

Pengawas energi: Singkirkan batu bara lebih cepat untuk memenuhi target iklim

keberlanjutan15 Nov ’22 19:13pengarang: Editor Web BNR

Untuk memenuhi tujuan iklim, negara-negara harus beralih dari batu bara sebagai sumber energi lebih cepat. Hanya memperluas kapasitas panel surya dan turbin angin tidak cukup untuk memenuhi tujuan iklim, kata Badan Energi Internasional (IEA).

Jika tidak ada yang dilakukan, emisi dari pembangkit listrik tenaga batu bara saja sudah cukup untuk memastikan pemanasan global melebihi 1,5 derajat, sumber energi terpenting dunia, kata Fatih Birol, direktur Badan Energi Internasional. Ini benar-benar menunjukkan seberapa besar kerusakan yang diakibatkan oleh batu bara terhadap iklim kita dan tantangan besar yang harus kita hadapi untuk menggantinya sambil mengamankan pasokan energi pada saat yang bersamaan.

Pembangkit listrik tenaga batu bara Onyx di Maasvlakte. (ANP/Hans van Roon)

Pembangkit listrik tenaga batu bara adalah “bagian besar dari masalah”, tetapi juga “bagian besar dari solusi,” kata Koresponden Energi dan Iklim Marc Beckois. Untuk membangun pembangkit listrik baru. Pemerintah harus berkontribusi untuk ini, seperti yang dilakukan Belanda .Di sini diputuskan untuk menutup pembangkit listrik ini.

Konversi pembangkit listrik tenaga batu bara

Keluarga Beekhui berpikir pembangkit listrik tidak perlu dimatikan. Anda dapat mengubahnya menjadi tanaman biomassa dan tanaman berbahan bakar gas. Ini mungkin bukan ide yang baik, tetapi kurang buruk. Menurut Birol, lebih dari 95 persen pembangkit listrik batu bara terjadi di negara-negara yang ingin mengurangi emisinya hingga nol bersih. “Tetapi sementara ada dorongan yang menggembirakan di dalam pemerintah untuk memperluas kapasitas pembangkit listrik bersih, bagaimana menangani sejumlah besar pembangkit listrik tenaga batu bara di seluruh dunia tetap menjadi masalah yang belum terselesaikan.”

Baca juga | PMT melarang perusahaan fosil. Siapa yang mengikuti?

READ  China ingin berurusan dengan dolar dengan negara-negara BRICS lainnya

Badan Energi Internasional mengatakan setiap negara harus mengambil pendekatannya sendiri, disesuaikan dengan keadaannya sendiri. Misalnya, negara-negara seperti Indonesia, Mongolia, China, Vietnam, India, dan Afrika Selatan masih sangat bergantung pada pembangkit listrik tenaga batu bara, dan transisi ke energi bersih akan menjadi tantangan besar di sana. Banyak negara Asia masih memiliki pembangkit listrik tenaga batu bara dalam jumlah yang relatif besar yang investasinya belum dapat diperoleh kembali.