Menteri Dalam Negeri Pronto Somohardjo (Pisa) mengatakan persiapan Tahun Baru Jawa yang telah ditetapkan sebagai hari libur nasional berjalan lancar. Jawa Festa dirayakan di Lapangan Merdeka. Sudah lebih dari 20 tahun sejak permintaan untuk mengangkat Tahun Baru Jawa menjadi hari libur nasional. Hal ini sebagai pengakuan atas kontribusi orang Jawa terhadap perkembangan Suriname.
Komisi Hari Libur Nasional telah menyarankan pemerintah sebelumnya untuk menjadikan Tahun Baru Imlek dan Tahun Baru Jawa sebagai hari libur nasional, tetapi memilih untuk menjadikan hanya orang Tionghoa sebagai hari libur nasional. Pemerintah Santokhi juga memutuskan untuk memberikan pengakuan ini kepada saudara-saudara Jawa, sehingga hari ini tidak bisa dilewati.
Tujuannya adalah agar masyarakat Jawa menunjukkan dirinya pada tanggal 31 Juli kepada warganya dan menunjukkan: “Kami masih di sini, un ben kanti tetapi un de eteh – sadar bahwa kami telah disesatkan dan dicobai, tetapi kami ingin meletakkannya di belakang. kami dan melihat jalan penyembuhan dan persatuan untuk Jawa itu. Karena Jawa Bersatu itu baik untuk tanah dan orang-orangnya.”
Persiapan telah berlangsung selama beberapa bulan dan kami tidak mengeluarkan biaya untuk menyukseskan hari ini. “Kami akan menunjukkan tradisi dan budaya Jawa kepada seluruh masyarakat Suriname,” kata Somohardjo. Selain itu, ada artis dari Indonesia dan diadakan Pasar Malam dan masih banyak lagi. Bus juga akan dikerahkan dan Somohardjo mengharapkan ribuan orang.
“Penggemar TV Wannabe. Pelopor media sosial. Zombieaholic. Pelajar ekstrem. Ahli Twitter. Nerd perjalanan yang tak tersembuhkan.”
More Stories
Reaksi beragam terhadap laporan dekolonisasi di Indonesia
Bagaimana Wiljan Bloem menjadi pemain bintang di Indonesia
7 liburan kebugaran untuk diimpikan