BALICITIZEN

Ikuti perkembangan terkini Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta PosPapusa, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta terbaru.

Perdana Menteri pemerintah Taliban berbicara kepada penduduk untuk pertama kalinya: Bersyukurlah untuk rezim baru |  Luar negeri

Perdana Menteri pemerintah Taliban berbicara kepada penduduk untuk pertama kalinya: Bersyukurlah untuk rezim baru | Luar negeri

Pada pertengahan Agustus, Taliban merebut ibu kota Afghanistan, Kabul, dan merebut kekuasaan setelah penarikan pasukan NATO internasional. Mereka membentuk pemerintahan transisi pada awal September dengan Akhund sebagai perdana menteri. Sejak itu, jutaan warga Afghanistan kehilangan sumber pendapatan utama mereka. Badan-badan PBB memperingatkan krisis kemanusiaan di negara itu.

Akhund mengatakan dalam pidatonya bahwa Taliban memenuhi janji mereka untuk melanjutkan perjuangan mereka melawan pasukan asing sampai pembentukan pemerintahan Islam dan stabilitas negara. Dia mengatakan ada kelaparan, pengangguran dan kenaikan harga di negara itu sebelum militan Islam berkuasa. Krisis ekonomi dapat diselesaikan jika sekitar $9 miliar (hampir $8 miliar) dari cadangan Bank Sentral Afghanistan, yang sebagian besar berada di Amerika Serikat, dilepaskan.

Komunitas internasional telah meminta rezim untuk membentuk pemerintahan yang sebagian besar representatif dan menghormati hak asasi manusia dan perempuan. Akhund mengatakan pemerintahannya terbuka untuk semua orang dan hak-hak perempuan dihormati. Namun, dalam pemerintahan saat ini, lebih dari 90 persen pejabat pemerintah berasal dari satu suku. Selain itu, tidak ada wanita di dalamnya.

READ  Rob De Wieck: Perang di Ukraina telah memasuki fase baru