Zipmex, perusahaan cryptocurrency besar di Thailand, mengumumkan akan menghentikan perdagangan di platformnya. Keputusan ini diumumkan melalui postingan di halaman Facebook perusahaan. Alasan tindakan ini adalah untuk mematuhi aturan yang diberlakukan oleh Securities and Exchange Commission of Thailand (SEC).
Langkah ini menyangkut penghentian setoran baru dan perdagangan di platform. Namun Zipmex menegaskan bahwa penarikan akan berlanjut secara normal hingga 31 Januari 2024. Setelah tanggal tersebut, pelanggan harus menghubungi Layanan Pelanggan Zipmex untuk mendapatkan bantuan dalam menarik dananya.
Masalah yang dihadapi Zipmex, yang beroperasi selain Thailand di Singapura, Australia, dan Indonesia, diperparah dengan sanksi yang dijatuhkan oleh Komisi Sekuritas dan Bursa Thailand. Sanksi ini terkait dengan dugaan penyalahgunaan layanan aset digital oleh Zipmex Thailand dan pengalihan klien ke Zipmex Pte yang berbasis di Singapura, yang mungkin menimbulkan konflik kepentingan.
Selain itu, Zipmex menghadapi kesulitan keuangan akibat kerugian yang dialami perusahaan akibat paparannya terhadap pemberi pinjaman mata uang kripto seperti Babel Finance dan Genesis. Usulan pengambilalihan Zipmex senilai $100 juta gagal awal tahun ini setelah pembeli yang dituju, yang diyakini adalah V Ventures, menarik diri dari kesepakatan tersebut. Upaya untuk mendapatkan tanggapan dari Zipmex Thailand tidak berhasil pada saat penulisan artikel ini.
“Spesialis budaya pop. Ahli makanan yang setia. Praktisi musik yang ramah. Penggemar twitter yang bangga. Penggila media sosial. Kutu buku bepergian.”
More Stories
Visi Asia 2021 – Masa Depan dan Negara Berkembang
Ketenangan yang aneh menyelimuti penangkapan mantan penduduk Delft di Indonesia – seorang jurnalis kriminal
Avans+ ingin memulihkan jutaan dolar akibat kegagalan pelatihan dengan pelajar Indonesia