Undang-undang yang berlaku sejak 6 Agustus 2013 ini disertai dengan anggaran pemerintah yang memungkinkan pelaksanaan kebijakan dan langkah-langkah strategis. Tahun ini, 21,5 juta euro akan dikeluarkan untuk mengembangkan sistem asuransi dan membayar alokasi lain yang diperlukan.
Dutch Alterra, bagian dari Universitas dan Penelitian Wageningen, akan memberikan bantuan teknis kepada Kementerian Pertanian Indonesia untuk memastikan undang-undang tersebut diterapkan.
Undang-undang mengizinkan petani untuk mengasuransikan diri mereka terhadap kegagalan panen karena kejadian luar biasa.
Perubahan iklim
Undang-undang ini memperbolehkan petani untuk mengasuransikan diri mereka terhadap kegagalan panen karena kejadian luar biasa: penyakit tanaman, penyakit yang ditularkan melalui hewan, atau perubahan iklim.
Apabila dapat dibuktikan bahwa gagal panen disebabkan oleh salah satu hal tersebut, maka dapat diajukan permohonan ganti rugi kepada pemerintah. “Undang-undang ini akan membantu memanfaatkan dan memodernisasi sektor pertanian Indonesia dengan lebih baik,” kata Art Schreifel dari Altera.
“Proyek kami berlokasi di Jawa Timur, salah satu daerah penghasil beras terpenting di Indonesia. Selain sektor beras dan perekonomian nasional Indonesia, para petani padi juga akan mendapatkan manfaatnya secara individu, yaitu pendapatan mereka akan meningkat.
Mengamankan petani kecil dalam jumlah besar tidaklah mudah.
Citra satelit
Mengamankan petani kecil dalam jumlah besar tidaklah mudah. Yang pertama dan terpenting, dokumen harus tertata rapi dan sistem penanganan klaim juga harus dikembangkan.
Yang terakhir ini akan dilakukan dengan menggunakan citra satelit. Hal ini memungkinkan untuk memantau perkembangan tanaman dan mengevaluasi klaim apa pun tanpa harus turun ke lapangan setiap saat.
“Hal istimewa dari proyek ini adalah bahwa proyek ini terintegrasi penuh dengan masyarakat Indonesia. Kontrak asuransi, citra satelit, model hidrologi, produktivitas tanaman, serta kegiatan pemantauan dan evaluasi dikembangkan dan dilaksanakan bersama organisasi-organisasi di Indonesia,” kata Sharifel.
“Ini juga berarti bahwa metode dan teknik yang dikembangkan oleh proyek ini dapat diterapkan di bidang lain tanpa batasan.”
“Spesialis budaya pop. Ahli makanan yang setia. Praktisi musik yang ramah. Penggemar twitter yang bangga. Penggila media sosial. Kutu buku bepergian.”
More Stories
Visi Asia 2021 – Masa Depan dan Negara Berkembang
Ketenangan yang aneh menyelimuti penangkapan mantan penduduk Delft di Indonesia – seorang jurnalis kriminal
Avans+ ingin memulihkan jutaan dolar akibat kegagalan pelatihan dengan pelajar Indonesia