Foto: ANP
Uang yang telah dijanjikan ke G20 Coronavirus Fund sama sekali tidak cukup untuk mempersiapkan pandemi di masa depan. Hal itu disampaikan Presiden RI Joko Widodo pada Minggu (28/10) saat peluncuran Great Economic Powers Group Fund menjelang KTT G20 di Bali. “Saya mengharapkan lebih banyak dukungan,” kata presiden dalam pidato video.
Diluncurkan oleh presiden G20 Indonesia, dana tersebut menargetkan negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah. Mereka dapat menggunakan uang dari dana tersebut untuk hal-hal seperti pengawasan, penelitian, dan peningkatan akses ke vaksin, tetapi juga untuk tindakan lain. Sampai saat ini, dana tersebut memiliki kontribusi hampir $1,4 miliar dari Indonesia, Amerika Serikat, dan Uni Eropa, serta donor lainnya termasuk organisasi amal seperti Bill & Melinda Gates Foundation.
Dana itu dibuat karena banyak negara berkembang yang marah dengan pendekatan penanganan krisis Corona. Apalagi negara kaya sering menimbun sumber daya seperti vaksin untuk melawan virus.
Bank Dunia, yang bertindak sebagai wali dana, dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), yang menyarankan pengeluaran, memperkirakan dalam sebuah laporan bahwa kesenjangan pendanaan tahunan adalah $10,5 miliar. Menteri Keuangan Indonesia Sri Mulyani Indrawati mengharapkan kontribusi dari Prancis dan Arab Saudi, tetapi jumlahnya tidak disebutkan.
“Baconaholic. Penjelajah yang sangat rendah hati. Penginjil bir. Pengacara alkohol. Penggemar TV. Web nerd. Zombie geek. Pencipta. Pembaca umum.”
More Stories
Jadwal dan tempat menonton di TV
Kampanye 'Bebaskan Papua Barat' beralih ke media sosial untuk mendapatkan dukungan internasional. · Suara Global dalam bahasa Belanda
Dolph Janssen dan pacarnya Jetski Kramer di X Under Fire untuk Liburan di Indonesia (Lihat Berita)