Ribuan warga Indonesia turun ke jalan di beberapa kota pada hari Kamis untuk memprotes apa yang mereka lihat sebagai upaya untuk membasmi oposisi. Permasalahan ini berkisar pada perebutan kekuasaan antara parlemen, yang didominasi oleh koalisi Presiden Joko Widodo, dan Mahkamah Konstitusi – dengan pengadilan tersebut, yang didukung oleh para demonstran, untuk sementara menang pada hari Kamis.
Awal pekan ini, pengadilan memutuskan bahwa usia minimum calon kandidat pada pemilu daerah mendatang adalah tiga puluh tahun. Sehingga putra Joko Widodo, Kesiang Pangareb (29), tidak bisa ikut bertarung memperebutkan kursi gubernur Jawa Tengah. Tokoh oposisi terkemuka dan mantan calon presiden Anies Baswedan (55) berhak mengikuti pemilu di Jakarta, sehingga mengurangi jumlah pernyataan dukungan terhadap calon hakim. Di parlemen, yang memiliki mayoritas suara, koalisi yang berkuasa ingin membatalkan kedua keputusan tersebut dengan segera mengesahkan undang-undang reformasi.
Pada Rabu malam, beberapa orang ternama Indonesia seperti jurnalis Najwa Shihab dan penyanyi Solil Mahmud merilis postingan. Logo peringatan darurat biru di akun media sosial mereka. Logo tersebut biasa digunakan sebagai peringatan akan datangnya bencana alam. Dalam hitungan jam, postingan mereka dibagikan oleh ratusan ribu masyarakat Indonesia, dan 'lonceng darurat demokrasi' mendapat jutaan suka.
Pada siang hari, protes jalanan juga terjadi di beberapa kota, antara lain Jakarta, Surabaya, dan Yogyakarta, yang diikuti oleh pendukung klub sepak bola. Klub memiliki pengikut yang besar dan setia.
Para analis telah berbicara tentang krisis konstitusional. Aktivis dan pengacara Diti Angreni mendesak koalisi yang berkuasa untuk mengambil tindakan Pos Jakarta “Ketidaktaatan Konstitusional”. Gambar demonstrasi tahun 1998 yang menggulingkan diktator Suharto dan menewaskan 1.200 orang beredar secara online. Prabowo Subianto, yang akan dilantik sebagai presiden baru Indonesia pada bulan Oktober, saat itu adalah seorang jenderal angkatan darat dan terlibat dalam pembunuhan dan penghilangan sekitar dua puluh aktivis mahasiswa.
Baca selengkapnya
Di balik wajah ramah Prabowo, terdapat sosok otokrat yang tangguh
Parlemen gempar
Protes jalanan pada awalnya relatif damai. Di kota Semarang, Jawa, beberapa ribu pelajar melemparkan gas air mata dan membubarkan mereka, situs berita CNN melaporkan. Pagar gedung parlemen di Jakarta dibongkar. Para aktivis menjaga jarak dan menyuarakan ketidaksenangan mereka kepada anggota parlemen dengan menggunakan megafon. Namun pada Kamis malam, kerumunan demonstran di Jakarta berusaha memblokade parlemen. Kantor berita internasional melaporkan bahwa gerbang masuk dilempari batu dan dibakar. Polisi antihuru-hara menggunakan gas air mata dan meriam air untuk membubarkan massa.
Di bawah tekanan aksi protes, pemungutan suara mengenai rancangan undang-undang penyesuaian yang kontroversial di parlemen pada awalnya ditunda pada hari Kamis – secara resmi karena kuorum belum terpenuhi. Namun sore harinya, Wakil Ketua Parlemen Sufmi Tasco Ahmed mengatakan RUU tersebut tidak akan diperdebatkan dalam sidang parlemen saat ini. Artinya, aturan yang sudah ada yang ditetapkan oleh pengadilan akan tetap berlaku pada pemilu mendatang.
Dinasti politik
Kekhawatiran terhadap demokrasi di Indonesia semakin meningkat selama bertahun-tahun. Pada pemilu presiden Februari lalu, sempat terjadi kontroversi aturan main. Kemudian Mahkamah Konstitusi – dalam kasus yang dipimpin oleh saudara ipar Presiden Widodo saat ini – menurunkan usia kelayakan calon wakil presiden dari 40 menjadi 35 tahun, sehingga menjadikannya putra Widodo. Teman lari Van Prabowo bisa berpartisipasi. Keduanya memenangkan pemilu dengan telak.
Setelah pemilu, sebagian besar partai bergabung dengan koalisi besar yang dipimpin oleh Prabowo, kecuali PDI-P, partai Megawati, putri presiden pertama Indonesia, Sukarno. Widodo menunjuk banyak loyalis Prabowo ke dalam kabinetnya, yang menurut para analis ingin membangun dinasti politiknya sendiri setelah mengundurkan diri, seperti banyak pendahulunya.
Baca selengkapnya
Kekuatan otoriter kembali hadir di Indonesia
Amandemen kontroversial tersebut untuk sementara ditarik setelah pasal tersebut sampai ke parlemen pada Kamis sore.
“Penggemar TV Wannabe. Pelopor media sosial. Zombieaholic. Pelajar ekstrem. Ahli Twitter. Nerd perjalanan yang tak tersembuhkan.”
More Stories
Apakah Kotak Kontak adalah Solusi untuk Mengelola Peralatan Listrik Anda Secara Efisien?
Presiden berupaya menyelamatkan pembangunan ibu kota baru Indonesia
Hak aborsi telah 'diperluas' di Indonesia, namun yang terpenting, hak aborsi menjadi semakin sulit