BALICITIZEN

Ikuti perkembangan terkini Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta PosPapusa, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta terbaru.

Rekonstruksi 'Vampir' dari abad ke-16: dikubur dengan batu bata di mulutnya

Rekonstruksi 'Vampir' dari abad ke-16: dikubur dengan batu bata di mulutnya

Analisis terhadap tulang wanita tersebut menunjukkan bahwa dia berusia 61 tahun pada saat kematiannya, dan pemeriksaan lebih lanjut mengungkapkan bahwa tengkorak tersebut adalah milik seorang wanita keturunan Eropa. Terlihat juga bahwa makanannya sebagian besar terdiri dari biji-bijian dan sayuran, yang menunjukkan bahwa ia termasuk salah satu lapisan masyarakat paling bawah.

Pernyataan baru tersebut berbunyi: “Setelah menyimpulkan bahwa vampir mungkin menjadi penyebab penyebaran wabah, orang-orang mulai menaruh batu di mulut orang yang meninggal untuk mencegah makhluk tersebut memakan dan menulari orang lain.” Artikel Penelitian.

Namun yang mengejutkan para peneliti adalah mulut dan gigi wanita tersebut tampaknya tidak mengalami kerusakan apa pun akibat batu yang dimasukkan ke dalam mulutnya. Karena alasan ini, beberapa orang bertanya-tanya apakah ini benar-benar kuburan vampir, atau apakah batu itu ada di sana secara kebetulan.

Moraes membuat ulang batu tersebut menggunakan styrofoam dan melakukan sejumlah pengujian. Hal ini menunjukkan bahwa batu tersebut dapat dimasukkan ke dalam mulut manusia tanpa menyebabkan kerusakan pada gigi atau jaringan lunak.

Menurut Morais, hal ini juga berlaku bagi orang yang sudah meninggal, selama batu dimasukkan sebelum rigor mortis terjadi atau segera setelah kondisinya berakhir – biasanya dalam satu hingga dua hari.

READ  PlayStation Store untuk PS3 dan PS Vita masih terbuka setelah kritik | sekarang juga