BALICITIZEN

Ikuti perkembangan terkini Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta PosPapusa, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta terbaru.

Rencana ekspor Indonesia bisa mengganggu benchmark tembaga tambang Freeport – Oktober 26, 2023 pukul 14:06

Rencana ekspor Indonesia bisa mengganggu benchmark tembaga tambang Freeport – Oktober 26, 2023 pukul 14:06

Upaya untuk menambah nilai ekspor mineral Indonesia dapat melemahkan posisi standar operator tambang tembaga Freeport untuk kontrak tahunan.

Sebagai salah satu penambang tembaga terbesar di dunia, dengan produksi tahunan sebesar dua juta ton, biaya pemrosesan dan pemurnian (TC/RCs) yang disetujui Freeport dengan pabrik peleburan Tiongkok telah digunakan sebagai dasar kontrak di seluruh dunia selama bertahun-tahun.

Tanpa TC/RC sebagai kriteria konsensus dalam pengolahan konsentrat, banyak penambang, pedagang, dan pabrik peleburan harus menegosiasikan kontrak mereka sendiri atau menggunakan pasar spot, yang sangat fluktuatif.

Selain TC/RC Freeport, angka yang dinegosiasikan oleh penambang tembaga besar lainnya dapat digunakan dalam kesepakatan industri, namun perpecahan tersebut dapat memicu perlawanan yang belum pernah terjadi sebelumnya dari pabrik peleburan di Tiongkok, yang mengonsumsi hampir setengah pasokan konsentrat tembaga dunia.

Sistem skala tembaga TC/RC telah ada selama 30 tahun. TC/RC melemahkan margin keuntungan pabrik peleburan tembaga ketika pasokan konsentrat terbatas.

Untuk memenuhi keinginan Indonesia untuk mengolah konsentrat logam di dalam negeri, Freeport sedang membangun pabrik peleburan Manyar, yang dijadwalkan selesai pada Mei tahun depan.

Bahan baku Manyar akan berasal dari tambang Grasberg Freeport di Indonesia, tambang tembaga aktif terbesar kedua di dunia. Grossberg memproduksi 688.400 ton tembaga atau 4% produksi tembaga global.

“Jika Freeport akan menjual produk Grossberg selama lima bulan pada tahun depan, produk tersebut tidak boleh dianggap sebagai patokan,” kata seorang sumber di sebuah perusahaan pertambangan besar.

Izin ekspor Grossberg akan habis masa berlakunya pada Mei tahun depan, saat pabrik peleburan Manyar akan mulai beroperasi. Sumber mengatakan Freeport harus menunjukkan kepada pemerintah Indonesia bahwa mereka telah mengalokasikan bahan mentah untuk smelter tersebut.

READ  Pajak yang Terlalu Tinggi Akan Membunuh Industri Kripto di Indonesia - BLOX

“Menentukan jumlah Grossberg yang tersedia untuk ekspor setelah Mei 2024 tidaklah mudah. ​​Jumlah tersebut akan berkurang secara bertahap seiring dengan mulai beroperasinya pabrik peleburan baru,” kata Javier Targeta, wakil presiden senior pemasaran dan penjualan konsentrat tembaga Freeport.

“Freeport tidak secara resmi ditetapkan sebagai negosiator benchmark, hanya disebut benchmark jika penambang dan smelter lain setuju untuk menggunakannya. Kalau penambang lain sepakat pada angka individu, akan ada referensi lain.”

Manyar diperkirakan mampu menangani dua juta ton konsentrat per tahun. Diperlukan waktu hingga enam bulan untuk mencapai kapasitas.

Karena keterlambatan pembangunan Manyar, 1,7 juta ton konsentrat Grossberg akan diekspor mulai Juli 2023 hingga Mei 2024 berdasarkan izin yang dikenakan denda ekspor sebesar 7,5%.

Freeport sedang dalam pembicaraan dengan Indonesia untuk mendapatkan izin ekspor guna menjual konsentrat Grossberg mulai Mei 2024, kata lima sumber.

“Izin ekspor berlaku hingga Mei,” kata Presiden Freeport Kathleen Quirk dalam pengarahan baru-baru ini. “Kami masih perlu bekerja sama dengan pemerintah untuk menyelesaikan masalah yang akut setelah bulan Mei.”