Para dealer mengatakan rupee India jatuh pada hari Rabu dan sekali lagi gagal mempertahankan pembukaan positifnya di tengah permintaan dolar dari bank-bank milik negara.
Harganya berada pada 82,75 rupee pada 10:50 IST setelah dibuka pada 82,66, dibandingkan dengan penutupan pada 82,7050 pada sesi sebelumnya. Ini adalah hari ketiga mata uang lokal tidak mampu mempertahankan pembukaan positif.
Arun Bansal, Kepala Perbendaharaan di IDBI Bank, mengatakan rupee kemungkinan akan berada dalam kisaran perdagangan pada hari ini. “Hari ini, kita bisa melihat pembelian (dolar) lainnya oleh importir besar, dengan data PDB AS yang akan dirilis malam ini.”
Seorang penjual valuta asing di sebuah bank swasta mengatakan bank-bank sektor publik dan bank-bank asing telah membeli dolar. Kemungkinan besar permintaan dolar dari bank-bank sektor publik ditujukan kepada importir, sementara tidak jelas alasannya bagi bank-bank asing.
Mata uang Asia yang setara dengan rupee menguat, dengan ringgit Malaysia dan rupiah Indonesia memimpin kenaikan, didukung oleh rendahnya suku bunga AS.
Imbal hasil Treasury AS turun pada hari Selasa setelah data menunjukkan bahwa jumlah pekerjaan di negara dengan ekonomi terbesar di dunia turun lebih dari yang diperkirakan, yang dapat mengindikasikan penurunan di pasar tenaga kerja.
Prospek kenaikan suku bunga Federal Reserve AS pada pertemuan bulan November telah surut.
Data PDB AS untuk kuartal bulan Juni, yang akan dirilis hari ini, akan memberikan petunjuk mengenai seberapa besar momentum yang masih dimiliki perekonomian AS, dengan potensi implikasi terhadap rencana The Fed untuk menaikkan suku bunga.
Angka PDB India diperkirakan akan dirilis pada hari Kamis. (Laporan Jaspreet Kalra, Penyuntingan Janan Venkatraman)
“Spesialis budaya pop. Ahli makanan yang setia. Praktisi musik yang ramah. Penggemar twitter yang bangga. Penggila media sosial. Kutu buku bepergian.”
More Stories
Visi Asia 2021 – Masa Depan dan Negara Berkembang
Ketenangan yang aneh menyelimuti penangkapan mantan penduduk Delft di Indonesia – seorang jurnalis kriminal
Avans+ ingin memulihkan jutaan dolar akibat kegagalan pelatihan dengan pelajar Indonesia