Dengan tidak adanya tujuh bulan, kapal VOC Amsterdam kembali ke kapal di Museum Sheepward. Replika Indian Timur menjalani perawatan besar-besaran, yang diperlukan karena kapalnya bocor seperti keranjang.
Merenovasi kemauan publik museum merupakan tugas besar. Lima puluh orang bekerja selama tujuh bulan untuk menutup retakan di air, mengganti bagian kayu yang rusak, mengganti tiga tiang dan mengecat di Amsterdam.
Teknik yang lebih tua seperti golking digunakan untuk memperbarui. Kru Kalking mengisi keliman lama kapal dengan 500 kg tali rami dan mengakhirinya dengan produk tar. Dengan demikian kapal itu kembali tenggelam. Tiang-tiangnya sangat busuk sehingga harus diganti seluruhnya.
Terjebak di host
Amsterdam adalah replika kapal dengan nama yang sama milik Perusahaan Hindia Timur Belanda, yang berlayar pada tahun 1749 dalam pelayaran pertama ke Badevia, sekarang Jakarta, Indonesia, dalam menghadapi badai di dekat Texal. Kapal itu kandas di Hastings di Pantai Selatan Inggris. Reruntuhan masih bisa dilihat di sana.
Kapal VOC digunakan untuk mengangkut rempah-rempah, porselen, teh, sutra dan tekstil dari Asia ke Belanda. Produksi salinan Amsterdam skala penuh dimulai pada 1985, dan kapal telah ditenggelamkan di Museum Schipwart sejak 1991.
Bahaya sejarah
Kini setelah kapalnya kembali, museum ingin menceritakan kisah yang lebih luas tentang Amsterdam dan sejarahnya setelah diizinkan dibuka kembali. Selain itu, banyak perhatian diberikan pada kerugian historis VOC. Untuk ini pengalaman data VOC dikembangkan.
Pengunjung museum kemudian akan menerima tablet yang akan menampilkan data realitas lebih dari 500.000 anggota tim VOC. Nama-nama anggota tim, penghasilan mereka, dan apa yang ada di kapal selama pelayaran.
Pengunjung kemudian dapat mengerjakan sendiri atau bertanya kepada enam ahli: Wanita yang menjawab pertanyaan seperti: Apakah wanita bergabung dengan VOC? Seberapa besar peluang untuk kembali ke Eropa? Apakah ada budak bahkan di Amsterdam?
More Stories
Apakah Kotak Kontak adalah Solusi untuk Mengelola Peralatan Listrik Anda Secara Efisien?
Presiden berupaya menyelamatkan pembangunan ibu kota baru Indonesia
Hak aborsi telah 'diperluas' di Indonesia, namun yang terpenting, hak aborsi menjadi semakin sulit