Sepak Bola NOS•
Indonesia pecinta sepak bola telah jungkir balik. Untuk pertama kalinya dalam sejarah, mereka melaju ke babak sistem gugur Piala Asia. Final kedelapan melawan Australia.
Indonesia selamat dari babak penyisihan grup sebagai salah satu dari empat peringkat tiga terbaik. Pekan lalu, tim asuhan pelatih nasional Korea Selatan Shin Tae-yong mengalahkan Vietnam (1-0), namun kalah dari Irak (3-1) dan Jepang (3-1).
Akibatnya, Indonesia bergantung pada keputusan kelompok lain. Setelah beberapa kali mengalami kemunduran, seluruh harapan Indonesia tertuju pada negara kecil Kyrgyzstan, yang harus berhadapan dengan Oman.
Ketika Oman memimpin sepuluh menit kemudian, Indonesia tampak seperti kehilangan arah. Namun Kyrgyzstan bangkit dan menyamakan kedudukan pada menit kedelapan puluh.
Itu menjadi gol penebusan bagi Indonesia yang terakhir kali tampil di Piala Asia tujuh belas tahun lalu. Ini menjadi kali kelima Indonesia berpartisipasi di Piala Asia.
tentara Belanda
Seleksi Indonesia menampilkan lima pemain keturunan Belanda: Justin Hubner, Raphael Striek, Mark Kloeg, Shayne Pattinama, dan Ivor Jenner. Mereka baru saja menjalani proses naturalisasi.
Dari kelimanya, Hübner (Wolverhampton Wanderers), Jenner (FC Utrecht) dan Struik (ATO Den Haag) bermain di semua pertandingan grup, sementara Glock (Persip Bandung) menjadi starter melawan Irak.
Hubner jelas menonjol. Bek berusia 20 tahun itu menjadi andalan tim sebagai seorang libero. Striker ADO juga berperan penting dalam serangan tersebut: dia mencetak gol penalti melawan Vietnam, yang pada akhirnya memberi Indonesia tempat di babak enam belas besar.
Laga melawan Australia akan dimainkan pada hari Minggu pukul 12.30 waktu Belanda.
“Penggemar TV Wannabe. Pelopor media sosial. Zombieaholic. Pelajar ekstrem. Ahli Twitter. Nerd perjalanan yang tak tersembuhkan.”
More Stories
Apakah Kotak Kontak adalah Solusi untuk Mengelola Peralatan Listrik Anda Secara Efisien?
Presiden berupaya menyelamatkan pembangunan ibu kota baru Indonesia
Hak aborsi telah 'diperluas' di Indonesia, namun yang terpenting, hak aborsi menjadi semakin sulit